JAKARTA, KOMPAS--Konsumsi data seluler pada 2019 diperkirakan tumbuh 60 persen dibandingkan dengan konsumsi pada 2018. Pertumbuhan ini seiring dengan migrasi pelanggan layanan suara dan pesan singkat ke data.
Berdasarkan hasil riset Mirae Asset Sekuritas dalam "Indonesia on Telecommunication: 2019 Outlook" yang dipaparkan analisnya, Giovanni Dustin, sebagian operator telekomunikasi menaikkan harga paket data pada Desember 2018. Hasil riset yang dirilis pada 10 Desember 2018 itu menyebutkan, XL Axiata menaikkan harga jual paket data hingga 20 persen untuk produk Xtra Quota, sedangkan Indosat Ooredoo menaikkan harga 10 persen untuk beberapa paket data.
Sementara, operator lain, seperti Telkomsel, justru gencar memberikan bonus kuota data melalui beberapa paket.
Kendati konsumsi data seluler diprediksi membesar, Giovanni mengungkapkan, situasinya berbanding terbalik dengan imbal hasil data operator telekomunikasi. Imbal hasil data adalah total pendapatan data dibagi dengan total lalu lintas data. Pergerakan pertumbuhan imbal hasil pada 2019 diperkirakan susah naik dan cenderung datar.
Alasannya, operator telekomunikasi di Indonesia masih mengejar jumlah pengguna, khususnya di luar Jawa.
Laporan riset itu juga menyebutkan, pemerintah seharusnya mengawasi praktik registrasi prabayar. Sebab, masih ditemukan kasus-kasus kartu nomor prabayar yang sudah aktif terlebih dulu sebelum dibeli konsumen.
Chief Commercial Officer Hutchison Tri Indonesia (Tri) Dolly Susanto di sela-sela peluncuran pembaruan program BonsTri Points, Selasa (11/12/2018), di Jakarta, mengatakan, rata-rata tingkat perpindahan pelanggan ke layanan operator berbeda di industri berkisar 7-8 persen per bulan. Angka ini sama seperti yang terjadi di Tri.
Dolly menyebutkan, setelah kebijakan wajib registrasi prabayar dengan validasi data tunggal berlaku penuh pada Mei 2018, tingkat perpindahan pelanggan mulai turun dan stabil. Pelanggan Tri yang sebelumnya memiliki hingga empat nomor prabayar berbeda, kini hanya menggunakan satu nomor aktif. Pelanggan ini bahkan aktif mengisi ulang nomor prabayar mereka dan memperbesar konsumsi data seluler.
Tahun 2019, tambah Dolly, Tri menargetkan tambahan jumlah pengguna sekitar 5 juta hingga 10 juta orang. Saat ini, total penggunanya 37 juta orang.
Selain mengandalkan penjualan fitur produk digital, Tri bakal menambah area menara BTS (Base Trasceiver Station) 4G LTE hingga 8.000 unit dalam setahun mendatang. Lokasinya diutamakan di luar Jawa.
Rencana ekspansi jaringan juga disiapkan Indosat Ooredoo. Director and Chief Operation Officer Indosat Ooredoo Haroon S Hameed menyebutkan, Indosat Ooredoo akan membangun area menara BTS 4G LTE Plus hingga menjadi 830 di Sumatera Utara. Pembangunan tersebut ditargetkan selesai pada Februari 2019.
Pembangunan yang dimulai sejak awal 2018 dari Lampung, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan ini tersebar di 250 kecamatan dan 29 kabupaten. (MED)