JAKARTA, KOMPAS — Per triwulan III-2018, PT Pegadaian (Persero) memperoleh laba bersih Rp 1,98 triliun. Adapun laba bersih di akhir tahun diharapkan menyentuh Rp 2,7 triliun.
Laba bersih itu meningkat 6,39 persen dibandingkan dengan triwulan III-2017. Kenaikan laba dipengaruhi peningkatan pendapatan usaha sebesar 9,37 persen menjadi Rp 8,479 triliun.
Menurut Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Sunarso, produk non-gadai menopang peningkatan pendapatan perusahaan. ”Artinya, kredit mikro berbasis fiducia dan tidak berdasarkan pada penyerahan barang yang menopang kenaikan ini,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (7/11/2018).
Selain itu, beban usaha perusahaan turun menjadi Rp 5,018 triliun pada triwulan III-2018. Menurut Sunarso, penurunan tersebut menandakan efisiensi perusahaan kian meningkat.
Pertumbuhan produk Pegadaian yang signifikan lainnya adalah tabungan emas. Per akhir September 2018, jumlah emas yang ditabung nasabah secara total mencapai 3 ton.
Angka itu sudah melampaui target tahun ini, yakni 1,5 ton emas. Adapun total nasabah tabungan emas Pegadaian saat ini mencapai 1,4 juta orang.
Gaet generasi milenial
Melalui Pegadaian Digital Service (PDS), Pegadaian berupaya mewujudkan keinginan untuk menggaet generasi milenial. Direktur Teknologi Informasi dan Digital Pegadaian Teguh Wahyono mengatakan, sejak diluncurkan pada April 2018, pengguna aplikasi ponsel PDS sudah mencapai 350.000 orang.
Saat ini, porsi pengguna dari kalangan milenial—yang berusia kurang dari 35 tahun—mencapai 57 persen. Secara keseluruhan, transaksi menggunakan PDS sebanyak 91.000 transaksi, yang sebagian besar berupa tabungan emas.
”Dari data ini, PDS tampaknya cocok untuk generasi milenial,” ujar Teguh.
Pegadaian akan menggandeng sejumlah pelaku usaha teknologi finansial untuk memperkuat layanan digitalnya. Secara umum, Sunarso mengatakan, alokasi belanja modal untuk teknologi finansial sebesar Rp 1,2 triliun. Selain bekerja sama dengan pelaku teknologi finansial yang ada, skemanya juga dapat berupa mengembangkannya secara mandiri.
Tak hanya dengan PDS, Pegadaian menarik kaum milenial menggunakan The Gade Coffee & Gold, kafe yang terintegrasi dengan sejumlah kantor cabang.
Dari total nasabah 11 juta orang pada saat ini, sebanyak 68 persen berasal dari generasi milenial. ”The Gade Coffee & Gold merupakan bentuk transformasi Pegadaian untuk mendekatkan perusahaan pada generasi milenial,” ujar Sunarso.
Sunarso menargetkan, pada 2018 ada 36 gerai yang diresmikan di kantor-kantor Pegadaian. Investasinya mencapai Rp 400 juta per gerai.