Bekraf Pimpin Pembahasan Pengembangan Ekonomi Kreatif Global
Oleh
Mediana
·2 menit baca
KOMPAS/MEDIANA
Deputi Antar Lembaga dan Wilayah Badan Ekonomi Kreatif Endah Sulistianti
NUSA DUA, KOMPAS - Badan Ekonomi Kreatif memimpin pembahasan rekomendasi pengembangan ekosistem industri kreatif global yang dihadiri perwakilan 30 negara. Pembahasan rekomendasi berlangsung di sela-sela Konferensi Dunia Mengenai Ekonomi Kreatif atau WCCE 2018, Selasa (6/11/2018) petang, di Nusa Dua Bali.
Lima isu industri kreatif menjadi landasan penyelenggaraan WCCE 2018. Kelima isu yaitu dampak sosial, kebijakan, pemasaran, ekosistem, dan dukungan pembiayaan. Dari kelimanya ini diturunkan menjadi sekitar 16 rancangan rekomendasi.
Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Endah Wahyu Sulistianti mengklaim, perwakilan 30 negara telah memiliki pemahaman sama dengan Indonesia yakni sudah saatnya menggenjot potensi industri kreatif untuk menunjang pertumbuhan ekonomi.
Dia lantas mencontohkan, perwakilan negara Afrika mengibaratkan industri kreatif sebagai "emas" masa depan. Negara berkembang, seperti Filiphina, lanjutanya pun memiliki pandangan senada. Pemerintah negara itu telah mempunyai agensi kreatif.
Keenam belas poin rancangan rekomendasi misalnya, membahas perlunya pelaku UMKM mendapat kebijakan ekonomi kreatif yang inklusif, mempromosikan inovasi, komersialisasi, dan melindungi hak kekayaan intelektual.
Pembahasan 16 poin tersebut secara khusus berlangsung di sesi Friends of Creative Economy yang dimulai sejak pukul 10 hingga berakhir pukul 6 petang. Sepanjang pengamatan Kompas, ada beberapa isu menarik yang disampaikan peserta. Sebagai contoh, pajak, permodalan, industri kreatif dan kaitannya dengan situasi perekonomian global,, serta kolaborasi.
Endah menambahkan, Indonesia mulanya mengusulkan judul rekomendasi diganti dengan deklarasi. Akan tetapi, sikap ini mendapat keberatan dari beberapa negara lain.
"Mereka meminta diganti dari deklarasi menjadi keluaran. Keinginan awal kami adalah menggunakan \'deklarasi\' agar bisa disampaikan saat sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun depan. Pembahasan hari ini belum final juga," imbuhnya.
Ernst & Young bersama UNESCO dan Konfederasi Internasional dari Para Penulis dan Perusahaan Komponis (CISAC) pernah meriset perkembangan 11 sektor ekonomi kreatif di Eropa, Amerika Utara, Amerika Latin, Afrika, Timur Tengah dan wilayah Pasifik Selatan. Kesebelas sektor ekonomi kreatif tersebut mencakup mulai dari arsitektur, periklanan, hingga televisi. Laporan riset dikeluarkan tahun 2015.
Semua 11 sektor digabungkan menghasilkan pendapatan 2.250 miliar dollar AS atau tiga persen dari produk domestik dunia. Industri kreatif menghasilkan 29,5 juta pekerjaan atau mempekerjakan sekitar satu persen dari populasi aktif dunia.