Investasi Sumber Daya Manusia Berdampak Jangka Panjang
Oleh
MEDIANA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Investasi sumber daya manusia menjadi hal penting bagi perusahaan yang ingin tetap berdaya saing di era digital. Realisasi investasi dapat berwujud pelatihan vokasi.
Anggota Dewan Direksi Siemens AG, Cedrik Neike, dalam konferensi pers, akhir pekan lalu, di Hotel Four Seasons Jakarta, mengatakan, salah satu bentuk investasi Siemens di Indonesia adalah pelatihan vokasi. Sasaran utamanya adalah pekerja usia muda.
Berbagai negara di dunia tengah menghadapi kesenjangan kompetensi. Teknologi digital bergerak cepat, tetapi belum tentu semua pekerja memiliki kompetensi yang dibutuhkan guna menyikapi tren itu.
Menurut dia, di Jerman, peningkatan kompetensi pekerja muda melalui vokasi sudah lama menggeliat. Perusahaan tempat dia bekerja pun ikut ambil bagian. Cedrik mengaku juga menjadi pengajar.
Komitmen investasi yang diajukan oleh Siemens adalah program pendidikan serta pelatihan teknologi dan kejuruan di lembaga-lembaga publik atau swasta. Targetnya 130 siswa per tahun. Komitmen ini dimulai tahun 2018. Setiap tahun akan ada evaluasi.
Cedrik mengemukakan, Siemens bakal ambil bagian dalam program training for trainer atau pelatihan kepada guru di lembaga pelatihan. Siemens juga berencana mengadakan laboratorium digitalisasi untuk universitas-universitas di Indonesia.
”Sifat pelatihan vokasi adalah mengutamakan praktik di industri dibandingkan teori,” katanya.
Presiden Direktur dan CEO PT Siemens Indonesia Prakash Chandran memandang investasi sumber daya manusia akan memberikan dampak jangka panjang, baik kepada industri maupun negara.
Lebih jauh, dia menyebutkan, di Indonesia, Siemens terlibat dalam digitalisasi industri di berbagai sektor. Pada hari yang sama, Siemens menandatangani perjanjian kerja sama dengan Doosan untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batu Bara Jawa Unit 9 dan 10.
Selain itu, bersama BUMN Barata, Siemens sepakat turut serta mengembangkan dan pemutakhiran pabrik gula di Jawa Timur. Selain itu, Siemens dan Sewatama menyetujui kemitraan strategis dalam layanan energi digital dengan menggunakan sistem operasi benda terhubung internet (IoT) terbuka berbasis MindSphere, sistem penyimpanan data berbasis komputasi awan milik Siemens.
”Kami telah bertemu dengan jajaran Kementerian Perindustrian. Dalam pertemuan itu, mereka sepakat bahwa hal terpenting sekarang adalah memanfaatkan digital guna mendongkrak produktivitas industri,” kata Prakash.
Terkait situasi perekonomian global, khususnya hubungan Amerika Serikat dan China, Cedrik menjelaskan, Siemens memantau bagaimana dampaknya terhadap rantai pasok global. Siemens pun memiliki berbagai cabang ataupun perwakilan bisnis di sejumlah negara. Semuanya saling terintegrasi.