IFC Kembangkan Panduan Investasi yang Berdampak kepada Masyarakat

ICOM/AM IMF-WBG/WISNU WIDIANTORO/2018

Petugas stan Palang Merah Indonesia menjawab pertanyaan dari peserta pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia 2018 terkait gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala sebelum mengikuti pertemuan di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali, Selasa (9/10/2018). Stan tersebut disiapkan untuk menampung donasi yang diberikan peserta pertemuan tahunan itu.

NUSA DUA, KOMPAS — International Finance Corporation memperkenalkan panduan berinvestasi yang mampu menghasilkan dampak positif bagi masyarakat atau impact investing. Panduan impact investing ditujukan kepada manajer, pemilik, pengalokasi aset, bank, dan lembaga keuangan.

Panduan impact investing dikemukakan bersamaan dengan perhelatan pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia 2018.

Nilai pasar impact investing sekarang mencapai 228 miliar dollar AS atau telah meningkat lima kali lipat dibandingkan tahun 2013 ketika pertama kali para investor di dunia mulai menyelaraskan strategi investasi mereka dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan Perjanjian Iklim Paris.

Akan tetapi, dalam perjalanannya, International Finance Corporation (IFC) mengamati banyak investor tidak benar-benar menjalankan impact investing. Akibatnya, publik menjadi tidak percaya terhadap investor.

”Ambisi kami adalah menumbuhkan impact investing secara eksponensial dengan mengajak para investor institusional yang memiliki aset hampir 100 triliun dollar AS,” kata CEO IFC Philippe Le Houérou, dalam siaran pers, Jumat (12/10/2018) di Nusa Dua, Bali.

Dia menjelaskan, panduan impact investing memanfaatkan pengalaman IFC selama 62 tahun dalam berinvestasi di pasar berkembang. Riset mengenai pembangunan kuat, berkelanjutan, dan pengembalian finansial akan diikutsertakan.