JAKARTA, KOMPAS — Setelah sempat terhenti karena pelaksanaan Pilkada Gubernur Jawa Barat, landasan Bandara Kertajati, Majalengka, Jabar, dilanjutkan dan dipastikan selesai pada akhir tahun ini. Dengan surat izin dari gubernur untuk hak pinjam pakai lahan, maka pembangunan landasan yang diperpanjang dari 2.500 meter menjadi 3.000 meter bisa cepat selesai.
”Pembangunan landasan ini sudah menjadi kewajiban Angkasa Pura II karena pemerintah pusat sudah memberikan kewenangannya kepada kami. Kami pun mempunyai saham 25 persen di Bandara Kertajati,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin seusai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Maritim, Jakarta, Senin (1/10/2018).
Menurut Awaluddin, Angkasa Pura II optimistis pekerjaan akan selesai pada akhir tahun karena pergerakan pesawat masih sangat rendah di Kertajati. Baru ada maskapai Citilink yang terbang reguler setiap hari ke Surabaya.
”Pertengahan Oktober baru ada Lion Air yang akan melakukan penerbangan umrah. Wings juga akan menerbangkan ke daerah-daerah sekitar,” kata Awaluddin.
Selain memperpanjang landasan, AP II juga mengaspal ulang taxiway dan memperluas apron. Total investasi yang dikucurkan Rp 330 miliar.
”Jika landasan sudah panjang, akan lebih banyak pesawat berbadan lebar yang bisa masuk. Demikian juga penerbangan dari Husein Sastranegara di Bandung bisa dialihkan ke Kertajati. Apalagi Tol Cisumdawu juga terus dikerjakan,” kata Awauddin.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyambut gembira karena pertengahan Oktober ini penerbangan umrah bisa dimulai dari Kertajati. ”Jemaah umrah Jabar ini besar sekali tiap tahunnya. Hal ini menunjukkan ekonomi baik. Salah satu indikator ekonomi baik ya kelas menengah banyak umrah. Nah ini pertama akan take off di sana,” kata Ridwan.
Ridwan berjanji dalam satu minggu ke depan, surat izin hak pinjam pakai untuk lahan akan diterbitkan. Selama ini pembangunan landasan terhenti karena status tanah milik Pemprov Jabar belum bebas.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, kerja sama antara AP II dan Pemprov Jabar melalui Bandara Internasional Jawa Barat sudah sangat baik. ”Ini kolaborasi yang baik, pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah dan dipantau Kemenko Maritim,” kata Budi Karya.
Dia juga menyambut gembira karena pembangunan perpanjangan landasan akan segera selesai. ”Jadi nanti pesawat-pesawat besar, seperti Boeing B777, bisa mendarat di sini,” katanya.