Ekspansi Usaha, Pengusaha Tunggu Insentif Pajak dari Pemerintah
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kalangan pengusaha hingga saat ini menanti insentif fiskal dari pemerintah. Hal tersebut harus segera ditindaklanjuti mengingat insentif perpajakan dinilai mampu meningkatkan investasi sekaligus memacu pertumbuhan di sektor industri manufaktur.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui keterangan pers, Senin (1/10/2018), menyampaikan, beberapa insentif yang tengah ditunggu kalangan pengusaha antara lain super-deductible tax dan aturan terkait Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Pemerintah, kata Airlangga, terus berupaya memformulasikan skema insentif fiskal yang lebih menarik sesuai kebutuhan pelaku usaha.
”Insentif super-deductible tax akan diberikan kepada industri yang terlibat dalam program pendidikan vokasi serta melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan inovasi,” kata Airlangga.
Kementerian Perindustrian telah mengusulkan skema super-deductible tax kepada Kementerian Keuangan. Industri yang melakukan kegiatan pelatihan dan pendidikan vokasi akan diberikan pengurangan pajak sebesar 200 persen. Sementara industri yang melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan atau inovasi mendapat pengurangan pajak sebesar 300 persen.
”Pemberian fasilitas fiskal ini selain melengkapi insentif fiskal tax allowance dan tax holiday juga akan mengakselerasi industri manufaktur nasional,” ujarnya.
Airlangga mengatakan, apabila insentif fiskal tersebut dapat dimanfaatkan pelaku usaha, target pertumbuhan industri manufaktur sebesar 5 persen pada 2019 bisa tercapai. Kementerian Perindustrian mencatat, industri manufaktur nonmigas pada kuartal II-2018 tumbuh hingga 4,41 persen atau lebih tinggi dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun 2017 sebesar 3,93 persen.
Adapun jumlah penanaman modal dari kelompok industri manufaktur mencapai Rp 122 triliun. Jumlah itu disumbangkan dari 10.049 proyek. Penanaman modal di sektor manufaktur menyumbang 33,6 persen dari total nilai investasi sebesar Rp 361,6 triliun.