TANGERANG, KOMPAS — Menteri Pertanian Republik Indonesia Amran Sulaiman meluncurkan inovasi teknologi mekanisasi pertanian modern di Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, Tangerang, Jumat (28/9/2018). Selain untuk mendukung revolusi 4,0, peluncuran ini bertujuan untuk mengefisiensikan biaya produksi petani.
”Jika dulu tanam 1 hektar (ha) butuh Rp 2 juta, kini bisa ditekan melalui mekanisasi pertanian jadi Rp 1 juta per hektar. Jika diterapkan pada 16 juta hektar lahan, sudah bisa menghemat Rp 16 triliun. Itu baru dari sisi tanam, belum panen dan sebagainya,” kata Amran.
Ada 14 teknologi yang diluncurkan. Salah satunya Autonomous Tractor yang dicek langsung oleh Amran di lahan praktik Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian. Teknologi ini mengolah tanah menggunakan traktor roda empat yang dikendalikan secara otomatis. Kontrol jarak jauh pada traktor ini mencakup pengendalian setir, gas, gir, rem, dan kopling.
Autonomous Tractor mengelola lahan sesuai dengan peta perencanaan yang diinput. Pada praktiknya, akurasi di lapangan tercatat 5 sentimeter sampai 25 sentimeter.
Ada pula Drone Deteksi Unsur Hara Metode Remote Sensing. Alat ini digunakan untuk mendeteksi unsur hara padi dengan menggunakan metode penginderaan jauh dan transmisi Bagan Warna Daun padi. Pengoperasiannya menggunakan drone sebagai perangkat kerasnya. Dengan menggunakan alat ini, jumlah pupuk yang diberikan lebih terdeteksi sehingga dapat dikendalikan dan menjadi lebih efisien.
Selain dua alat tersebut, ada pula smart irigasi, mesin penanaman tebu dan pemasangan dripline, smart green house, jarwo riding transplanter, dan boom sprayer. Ada pula rice upland seeder by far dozer, mobile dryer, penanam benih padi, aplikasi Upja Smart Mobile, aplikasi Sistem Administrasi Pengujian Alsintan (Sapa Mektan), dan Kandang Ayam Close System.
Keseluruhan teknologi ini merupakan hasil rekayasa dan pengembangan Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian untuk mendukung revolusi 4.0 di Indonesia. (SITA NURAZMI MAKHRUFAH/FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY)