MALANG, KOMPAS – Usaha mikro kecil dan menengah di Kota Malang, Jawa Timur, terus didorong untuk sadar digital. Upaya mendorong digitalisasi UMKM tersebut selain dilakukan oleh pemerintah, juga dilakukan oleh perusahaan swasta.
Hal itu tampak dari kerjasama Rumah Pengusaha Malang Raya (Rumah PMR) dengan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) pada 24-26 September 2018 di Kota Malang. BFI Finance mengajak Rumah PMR untuk menggelar pelatihan kewirausahaan dasar bertajuk ‘Selalu Ada Jalan Awali Usaha dari Hal Sederhana’.
Senin (24/9/2018), kegiatan dimulai dengan kunjungan ke UMKM di Kota Malang. Adapun pelatihan dimulai 25-26 September 2018. Rumah PMR merupakan paguyuban bagi para pelaku UMKM di Malang Raya, dengan jumlah anggota lebih dari 250 orang.
“Kami berusaha menjadi mitra yang berkontribusi pada peningkatan taraf hidup masyarakat. Tidak terkecuali bagi dunia usaha mikro di Indonesia. Kami percaya, siapa pun dapat memulai dan mengembangkan bisnisnya dengan cara sederhana, dengan mental gigih, cerdik melihat potensi atau peluang, serta paham bagaimana memasarkan usahanya. Dengan model kemitraan dan kerjasama seperti ini, semoga UMKM di Indonesia semakin berkembang,” kata Francisca Susilawati, CSR & Corporate Communication Head BFI Finance di Malang.
Fransisca mengatakan, pembinaan UMKM oleh BFI Finance telah dilakukan sejak tahun 2014. Hal itu dimulai dari pelatihan dan pembinaan tingkat dasar hingga lanjut. “Saat ini salah satu cara memacu berkembangnya UMKM bisa dilakukan melalui jalur digital. Itu sebabnya, kami mendorong agar UMKM tidak hanya terbiasa memasarkan secara konvensional, namun juga secara digital. Kami akan mendorong pelatihan dimulai dari hal sederhana terlebih dahulu, seperti membuat akun medsos atau e-mail. Jika sudah bisa, maka pelatihan akan berkembang sesuai kebutuhan UMKM,” katanya.
Model pelatihan ala BFI Finance menurut Fransisca adalah pelatihan tepat guna sesuai kebutuhan UMKM. Mulai dari kebutuhan dasar membuat e-mail, hingga mengajari UMKM berpromosi melalui media sosial. Pelatihan UMKM oleh BFI Finance di Malang Raya akan dilakukan hingga Desember 2018 (sebulan dua kali). Sebanyak 120-an peserta UMKM terdaftar untuk mengikuti pelatihan tersebut. Selain melatih, di beberapa tempat, BFI juga membantu memasaran produk UMKM binaan.
Ketua Rumah PMR Nanang Sugeng Widyantoro mengatakan bahwa selama ini banyak UMKM belum begitu paham mengenai manfaat dunia digital untuk mengembangkan usaha. “Banyak di antara UMKM anggota kami dimulai dari usaha kecil rumahan, di mana bahkan pemiliknya tidak tahu bagaimana membuat e-mail atau berpromosi di media sosial. Pelatihan-pelatihan dasar sederhana seperti itu sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, pelatihan dasar dan bimbingan secara konsisten untuk mengembangkan usaha inilah yang kami butuhkan,” kata Nanang.
Selain memberikan pelatihan dan memasarkan produk, BFI juga membuka layanan pembiayaan modal usaha bagi UMKM. “Kami akan senantiasa mendekatkan diri kepada berbagai lapisan masyarakat, terlebih lagi pada pengusaha mikro. Salah satu caranya adalah juga dengan memberikan layanan pembiayaan modal usaha,” ujar Tan Eng Han, Regional Manager BFI Finance Wilayah Jawa Timur 1.
Untuk wilayah Malang, jumlah pembiayaan BFI terus berkembang. Per semester pertama 2018, jumlah pembiayaan BFI sebanyak 3685 kontrak dengan nilai Rp 94,9 miliar (M). Nilai itu tumbuh 14% dibanding periode sama tahun 2017.
Saat ini BFI adalah salah satu perusahaan pembiayaan terbesar mandiri yang tidak terafiliasi dengan institusi perbankan mana pun. Hingga Juni 2018, secara nasional BFI menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 8,56 triliun (T) atau 26,4% lebih tinggi dibanding periode sama tahun lalu. Dari pembiayaan tersebut, sebesar 67,8% adalah untuk produk mobil bekas, 15,3% untuk motor, 14,5% untuk alat berat dan mesin, serta sisanya untuk mobil baru dan properti. Aset perusahaan BFI saat ini mencapai 18 T.