JAKARTA, KOMPAS - PT Mahaka Media Tbk menegaskan, perusahaan tidak akan melakukan ekspansi dalam waktu dekat. Namun, dipastikan tidak ada perubahan dari target pertumbuhan pendapatan tahun ini, kendati pada semester lalu perusahaan masih merugi.
Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Mahaka Media Tbk, Adrian Syarkawie, di depan investor di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (20/9/2018). Penegasan ini disampaikan setelah saham perusahaan melonjak hingga 190 persen akibat spekulasi investor jangka pendek.
“Perseroan tidak memberikan informasi kepada pihak mana pun untuk memberikan sentimen yang kiranya dapat mempengaruhi pergerakan saham perusahaan,” ujarnya.
Tahun ini Mahaka Media berambisi tidak hanya membukukan pertumbuhan pendapatan, tetapi harus bisa mencatatkan keuntungan. Perusahaan menargetkan pendapatan kotor hingga Rp 300 miliar dan laba bersih Rp 6 miliar.
Untuk mencapai target itu, lanjut Adrian, perusahaan akan mendorong anak-anak usahanya yang memiliki margin paling besar. Sinergi antar anak usaha diperkuat dalam menyajikan program pemasaran yang kreatif untuk menambah minat klien dalam beriklan.
“Pendapatan iklan berkontribusi hingga 75 persen dari total pendapatan konsolidasi perusahaan tiap tahunnya. Sisanya disumbangkan dari kegiatan dan bisnis digital,” kata Adrian.
Pekan lalu, saham emiten Mahaka Media menjadi sorotan mayoritas pelaku pasar. Dalam empat hari perdagangan, harga sahamnya melonjak dari level terendah Rp 50 per saham ke level Rp 145 per saham.
Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolann mengatakan, investor tampaknya mengaitkan penunjukan Komisaris Mahaka Media, Erick Thohir, sebagai ketua tim kampanye pasangan calon presiden-calon wakil presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
“Investor jangka pendek melihat kemungkinan peningkatan pendapatan perusahaan dari iklan, khususnya iklan kampanye politik,” ujarnya.
Namun, Direktur Independen Mahaka Media Ahmad Aditya memastikan tidak akan melakukan layanan khusus berupa diskon tarif iklan kampanye politik meskipun pendirinya, Erick Thohir, menjadi tim sukses pasangan Joko Widodo-Ma\'ruf Amin.
Berdasarkan pengalaman, lanjut Aditya, pendapatan iklan pada saat periode kampanye Pilpres dapat tumbuh hingga 20 persen. Namun, pihaknya belum memperkirakan potensi pertumbuhan iklan tahun depan, sebelum regulasi kampanye di media massa ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Distribusi iklan Pilpres tentu ada aturannya agar tidak ada monopoli. Tetapi kami menegaskan tidak akan ada perlakuan khusus yang kami berikan meskipun pada Erick masuk dalam tim sukses,” ujarnya.
Adrian menambahkan, posisi Erick Thohir sebagai tim sukses salah satu calon yang akan bertarung tidak akan mempengaruhi bisnis Mahaka Media. Menurut dia, selaku komisaris utama, Erick Thohir berkomitmen tidak mencampuradukkan urusan ekternal ke dalam bisnis perusahaan.