JAKARTA, KOMPAS — PT Bank Bukopin Tbk meluncurkan kartu debit Bukopin Mastercard di Jakarta, Kamis (20/9/2018). Bukopin menargetkan 300.000 nasabah akan menggunakan kartu debit ini pada akhir tahun 2018.
”Dari 1,2 juta total pelanggan, kami target 300.000 sudah menggunakan kartu debit Bukopin Mastercard pada November atau paling lambat Desember 2018,” kata Direktur Konsumer Bank Bukopin Rivan A Purwantono.
Target ini sesuai dengan jumlah pelanggan yang aktif menggunakan kartu debit di berbagai transaksi, tidak sekadar tarik tunai di mesin ATM. Ada 800.000 pelanggan Bukopin yang memiliki kartu debit, tetapi tidak semuanya aktif menggunakannya untuk transaksi selain tarik tunai di mesin ATM.
Ada tiga fitur kartu yang ditawarkan, yaitu Classic, Gold, dan Prioritas. Ketiganya dibedakan limit tarik tunai, pemindahbukuan, transfer, dan lainnya. Biaya admin tiap kartu pun berbeda, Classic dikenai biaya Rp 1.000, Gold Rp 2.500, dan Prioritas Rp 4.500.
Melalui kerja sama ini, Rivan berharap transaksi menggunakan kartu debit Bukopin semakin meningkat. Tidak hanya penarikan melalui mesin ATM, tetapi pembayaran non-tunai di berbagai merchant.
Pasalnya, Direktur Mastercard Indonesia Tommy Singgih mengatakan, jika nasabah bertransaksi menggunakan kartu termasuk debit, perbankan mendapatkan 2,5 kali pendapatan dibandingkan bertransaksi langsung. Selain itu, Bukopin dan Mastercard juga menargetkan peningkatan transaksi e-dagang.
”Pada transaksi e-dagang, perbankan bisa mendapatkan 4,5 kali dari pendapatan dari transaksi biasa,” kata Tommy.
Bukopin yakin transaksi dapat meningkat karena Mastercard juga memberikan kemudahan bertransaksi di luar negeri. Mastercard bisa digunakan di 210 negara, 40 juta merchant, dan dengan 150 jenis mata uang.
Selain itu, Bukopin juga berusaha meningkatkan keamanan. Salah satunya kartu tidak lagi menggunakan magnetic strip tetapi cip sesuai mandat Bank Indonesia (BI).
Sebelumnya, Bukopin juga telah mengeluarkan kartu berlogo Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) yang didorong BI. GPN bertujuan menciptakan sistem pembayaran nasional yang terhubung, dan memberikan keamanan data transaksi di Indonesia.
Bank Bukopin mengeluarkan kartu berlogo GPN ini pada Juni 2018. Hingga saat ini, nasabah Bukopin yang menggunakan GPN baru 10.000 orang atau 0,83 persen dari total nasabah. Padahal, target Bukopin 20-30 persen pelanggannya menggunakan kartu GPN pada tahun 2019.
”GPN juga telah memengaruhi strategi keamanan teknologi kita,” kata Direktur Operasi dan Teknologi Informasi Bank Bukopin Adhi Brahmantya. (SITA NURAZMI MAKHRUFAH)