Dukung Akselerasi ”Start Up” Lokal, Grab Investasi Rp 3 Triliun
Oleh
Mediana
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perusahaan platform teknologi daring ke luring (online-to-offline) Grab mengumumkan komitmen investasi senilai 250 juta dollar AS atau setara dengan Rp 3 triliun di Indonesia. Komitmen ini dipakai untuk menyelenggarakan program pelatihan dan pembiayaan bagi ekosistem perusahaan rintisan bidang teknologi.
Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, Rabu (29/8/2018), di Jakarta, menamakan komitmen investasi itu sebagai Grab Ventures Velocity. Meski terbuka bagi perusahaan rintisan teknologi dari berbagai latar belakang bidang, Grab menegaskan hanya akan menerima perusahaan yang sudah masuk fase pertumbuhan.
”Tahap akselerasi. Perusahaan rintisan teknologi yang kami maksud minimal berada di fase pendanaan seri A ataupun B,” ujarnya.
Grab didirikan enam tahun lalu sebagai perusahaan dengan model bisnis utama angkutan umum berbasis aplikasi (ride hailing service). Dalam perjalanannya, Ridzki menceritakan, muncul fitur-fitur layanan baru yang masih bisa memanfaatkan ride hailing service, seperti pesan-antar makanan (GrabFood), teknologi pembayaran (GrabPay), dan pengiriman barang (GrabExpress).
Dia menyebutkan, Grab ingin menjadi perusahaan teknologi yang menyediakan aneka fitur layanan kebutuhan sehari-hari warga pada jangka panjang. Baru-baru ini, tepatnya 24 Agustus 2018, Grab meluncurkan GrabAds, sebuah unit bisnis periklanan milik Grab yang memberikan kesempatan bagi pemilik merek untuk meningkatkan kedekatandengan jutaan konsumen di Asia Tenggara melalui platform online-to-offline (O2O).
GrabAds merupakan platform periklanan yang menggabungkan armada Grab yang tersebar luas serta dilengkapi dengan teknologi digital terdepan di delapan negara dan di lebih dari 200 kota di Asia Tenggara.
Mitra pengemudi dan mitra pengiriman barang yang telah berpartisipasi dalam kampanye iklan rata-rata mendapatkan penghasilan tambahan hingga 10 persen setelah bergabung dengan GrabAds. Penawaran GrabAds, seperti in-car advertising atau in-app customer engagement, bersifat modular dan dapat disesuaikan untuk setiap pasar.
Oleh karena itu, program Grab Ventures Velocity sebenarnya diarahkan untuk membantu mewujudkan keinginan tersebut.
”Untuk peserta Grab Ventures Velocity, kami tentunya mengutamakan perusahaan rintisan digital yang bidang usahanya nyambung dengan bisnis kami. Sebagai contoh, teknologi finansial, teknologi keamanan untuk transportasi, dan O2O,” tutur Ridzki.
Saat ini, Grab mengklaim, lebih dari 200 perusahaan rintisan tertarik menjadi peserta Grab Ventures Velocity. Grab baru membuka pendaftaran per 10 September 2018 melalui ventures.grab.com. Grab hanya akan memilih tiga hingga lima perusahaan terbaik untuk mengikuti program.
Grab Ventures Velocity berdurasi 16 minggu. Selain pelatihan dan pembiayaan, Grab juga menawarkan fasilitas dukungan akses ke jejaring Grab, akses pasar, serta mentor. Pelaksanaan pendampingan akan dimulai triwulan IV-2018.
Grab Ventures Velocity merupakan kelanjutan komitmen investasi Grab ”Grab for Indonesia: Master Plan 2020” yang dicanangkan awal 2017. Pada Februari 2017, realisasi komitmen investasi sebesar Rp 700 juta dollar AS atau setara dengan Rp 10 triliun. Investasi ini dipakai untuk membuka pusat penelitian dan pengembangan serta membuka lapangan kerja bagi profesional bidang teknologi.