JAKARTA, KOMPAS--Sektor otomotif masih menjadi penyumbang laba terbesar bagi PT Astra International Tbk pada semester I-2018. Perusahaan meningkatkan produksi mobil untuk meningkatkan laba pada semester II-2018.
Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto mengatakan, laba pada sektor otomotif tidak naik secara signifikan karena kompetisi persaingan usaha meningkat. Sektor otomotif menyumbang laba Rp 4,21 triliun, naik sedikit dari Rp 4,20 triliun pada 2017.
"Sektor otomotif mencatat laba yang stabil meskipun ada penurunan penjualan mobil Astra," kata Sugiarto di Jakarta, Selasa (28/8/2018).
Sugiarto menjelaskan, untuk menopang laba pada semester II-2018, perusahaan meningkatkan produksi mobil. Per Juli 2018, kapasitas produksi Daihatsu Terios dan Toyota Rush naik menjadi 13.000 unit per bulan, dari 7.000-8.000 unit per bulan.
"3.000 kendaraan akan diekspor. Kenaikan produksi untuk menaikkan margin laba," ujar Sugiarto.
Sementara itu, PT Astra Agro Lestari Tbk, anak usaha Astra International, belum berencana ikut memproduksi biodiesel untuk mandatori B20. Pemerintah mewajibkan pencampuran 20 persen biodiesel ke dalam satu liter solar, per 1 September 2018. "Kalaupun semua kendaraan sudah menggunakan B20, saya rasa kapasitas biodiesel Indonesia bisa menangani kebutuhannya, sehingga kami masih perlu melihat apa perlu masuk ke sana," kata Presiden Direktur Astra Agro Lestari, Santosa, Selasa, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (E17/E12)