JAKARTA, KOMPAS--PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) akan terus mengembangkan bisnis di bidang pariwisata. Selama satu tahun merambah wisata bahari di Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Pelni telah mengangkut 12.000 wisatawan.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mendukung langkah Pelni untuk menambah layanan pada wisata bahari. "Pelni telah menjadikan wisata bahari sebagai salah satu bisnis diversifikasi dengan menyelenggarakan paket wisata di beberapa destinasi dengan memanfaatkan jadwal regular kapal Pelni. Upaya ini bisa meningkatkan kunjungan wisatawan," kata Arief seusai menerima kunjungan Direksi Pelni di kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta, Selasa (21/8/2018).
Kapal Pelni berlayar menuju titik wisata bahari, kemudian kapal akan melego jangka atau sandar jika titik wisata bahari tersebut memiliki pelabuhan yang dapat disinggahi.
Untuk sementara ini, Pelni baru memanfaatkan KM Kelimutu -berkapasitas 1.000 penumpang- berangkat dari Semarang ke Karimunjawa, setiap dua minggu sekali, pada Jumat malam-Minggu. Untuk mempermudah wisatawan, Pelni sudah menjual paket perjalanan bersama Garuda-Citilink, dan PT KAI. Nantinya, Pelni juga akan melayani paket wisata bahari ke Derawan, Raja Ampat, Banda Neira, Wakatobi, dan Bitung.
Direktur Utama Pelni, Insan Purwarisya L Tobing menambahkan, bisnis angkutan penumpang, sebagai penggerak utama bisnis Pelni, turun signifikan, sebesar 7 persen per tahun. Namun, kontribusi angkutan barang atau kontainer meningkat sekitar 6 persen per tahun.
"Saat ini kami sedang bertransformasi. Pelni mengidentifikasi potensi bisnis ke depan, salah satunya bisnis wisata. Dengan mengubah konsep layanan konvensional, Pelni merintis salah satu bisnis masa depan, yaitu bisnis gaya hidup," kata Insan.
Ia menambahkan, Pelni menargetkan laba Rp 340 miliar pada tahun ini. "Untuk mencapainya, salah satu upayanya melalui wisata bahari," ujarnya.
Menurut Insan, kehadiran wisatawan ke Karimunjawa mendongkrak perekonomian daerah kepulauan itu. (ARN)