Kementan Beri Penghargaan Pelatih Petani Berprestasi
Oleh
Subur Tjahjono
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Kementerian Pertanian memberi penghargaan kepada Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) dan widyaiswara pertanian se- Indonesia tahun 2018. Keberadaan P4S dan widyaiswara ini diharapkan dapat mengembangkan komoditas pertanian unggulan sehingga masyarakat dapat merasakan keberadaan P4S di lingkungannya masing-masing.
“P4S yang dimotori petani dan widyaiswara berprestasi ini mendapat kesempatan menghadiri Rapat Paripurna DPR yang dihadiri Presiden Joko Widodo hari Kamis ini,” kata Kepala Subbidang Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan Badan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian Drh Eka Harissuparman di Jakarta, Kamis (16/8).
Eka menjelaskan, P4S berprestasi tersebut dibagi dalam tiga kategori, yaitu Pratama, Madya, dan Utama. Penerima penghargaan P4S berprestasi kategori kelas Pratama adalah Sirtanio dari Banyuwangi, Jawa Timur; Mekar Sari dari Subang, Jawa Barat; dan Tani Organik Merapi dari Sleman, DIY.
P4S berprestasi kategori kelas Madya adalah Agrisbisnis As-Salam dari Tasikmalaya, Jawa Barat; Bumi Alam Putra dari Lampung Timur, Lampung; dan Langgang Jaya Pratama dari Aceh Besar, Aceh. P4S berprestasi kategori kelas Utama adalah Agro Jamur Pabuaran dari Banyumas, Jawa Tengah; Mupu Amerta dari Bangli, Bali; dan Ikamaja Bagusantri dari Kota Banjar, Jawa Barat.
Selain itu ada tiga widyaiswara pertanian berprestasi 2018 yaitu Wasis Sarjono dari Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, Jawa Timur; Siti Fuadah Chusna dari Balai Pelatihan Pertanian Jambi; dan M Isaac Maulana dari BBPP Batangkaluku, Sulawesi Selatan.
Menurut Eka, Rabu kemarin, P4S dan widyaiswara berprestasi ini bertemu Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Pusalatan) Kementan Widi Hardjono di Ruang Pertemuan Puslatan Kementan RI, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Widi memberikan pengarahan terkait peningkatan kompetensi sumber daya manusia pertanian kepada pengurus P4S dan widyaiswara.
“P4S dan widyaiswara mempunyai tanggung jawab untuk meningkatan kompetensi sumber daya manusia pertanian,” kata Widi, seperti dikemukakan Eka.
Bahkan, kata Widi, untuk menjawab tantangan yang semakin besar, pelatihan tidak hanya untuk meningkatkan kompetensi aparatur dan nonaparatur, tetapi dengan pelatihan harus dapat mendorong peninkatan komoditas unggulan petani, agar petani dapat meningkat pendapatannya dan meningkatkan kesejahteraannya.
Dengan penghargaan tahun 2018, diharapkan widyaiswara dan P4S dapat lebih berkembang dalam bentuk kerja nyata dalam pembangunan pertanian sehingga target "Indonesia sebagai Lumbung Pangan Tahun 2045" dapat tercapai.