JAKARTA, KOMPAS--Keuntungan data seluler meningkat dari pertengahan Juli hingga awal Agustus 2018. Hal ini didukung upaya operator telekomunikasi yang mencoba meningkatkan tarif serta kualitas layanan.
Laporan riset PT Bahana Sekuritas bertajuk "Indonesia Telco" tanggal 9 Agustus 2018 menyebutkan, keuntungan data seluler meningkat dari rata-rata Rp 8.000 per gigabyte (GB) pada Juli menuju rata-rata Rp 9.000 per GB sampai dengan Agustus. 2018. Keuntungan data seluler adalah total pendapatan data dibagi dengan total lalu lintas data.
Keuntungan data seluler merupakan salah satu parameter kondisi kesehatan industri telekomunikasi. Penurunan keuntungan data seluler bisa diartikan besaran volume konsumsi lalu lintas data tidak berbanding lurus dengan pendapatan data yang diterima operator.
Riset Indonesia Telco menyasar sejumlah toko distribusi tradisional di Jakarta, Yogyakarta, Bandung, dan Makassar. Obyek pemantauan adalah paket data Telkomsel, XL, Indosat Ooredoo, Axis, Tri, dan Smartfren, dengan harga paket di atas Rp 70.000, paket seharga Rp 25.000-Rp 70.000, serta paket data dengan harga di bawah Rp 25.000.
Riset menyebutkan, keuntungan data seluler Telkomsel dan Tri meningkat di paket data seluler pada seluruh segmen harga. XL mengikuti kenaikan keuntungan data seluler untuk paket data di atas harga Rp 25.000. Adapun Indosat Ooredoo mengecap penurunan keuntungan data seluler pada paket data dengan harga di atas Rp 70.000 dan paket data di bawah Rp 25.000. Sementara, keuntungan data seluler Smartfren meningkat pada segmen harga paket di bawah Rp 25.000.
Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Guntur Syahputra Saragih, Senin (13/8/2018), di Jakarta, mengatakan, harga layanan data menunjukkan tingkat persaingan, inovasi, dan efisiensi industri. Kondisi itu berdampak pada distribusi layanan berkualitas bagi konsumen.
Guntur berpendapat, konsumen harus mempunyai pilihan layanan data seluler dengan tingkat harga berbeda-beda. Oleh karenanya, operator telekomunikasi semestinya menawarkan paket data seluler tanpa disertai tambahan aktivasi pemakaian aplikasi dan paket data seluler yang langsung dilengkapi aktivasi pemakaian aplikasi.
Dewan Pengawas Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) M Ridwan Effendi mengungkapkan, faktanya, kompetisi operator telekomunikasi berupa promo paket data dengan harga rendah. Tujuannya demi mendulang pelanggan baru. (MED)