Eastspring Investments: Kondisi Makroekonomi Indonesia Masih Baik
Oleh
Khaerudin
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Meskipun kondisi pasar tengah bergejolak, PT Eastspring Investments Indonesia tetap optimistis. Kondisi makroekonomi Indonesia secara keseluruhan dinilai masih baik.
Chief Investment Officer Eastspring Indonesia Ari Pitojo mengatakan, koreksi yang terjadi di pasar saham dan obligasi belakangan ini merupakan konsekuensi dari kenaikan suku bunga The Fed dan perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Kenaikan suku bunga yang merefleksikan kebangkitan perekonomian AS menimbulkan risiko kembalinya dana investasi asing ke AS dan menekan nilai tukar rupiah.
”Meski demikian, kondisi makroekonomi Indonesia secara keseluruhan masih dalam kondisi baik,” ujar Ari dalam Halal Bihalal & Market Update 2H 2018 yang diadakan PT Eastspring Investments Indonesia di Jakarta, Rabu (4/7/2018).
Ari menjelaskan, ekonomi Indonesia terus mengalami perbaikan. Pada kuartal I tahun ini, ekonomi tumbuh sebesar 5,06 persen. Sementara itu, pada 2018 pasar memperkirakan ekonomi akan tumbuh sebesar 5,3 persen yang ditopang oleh sektor konsumsi dan investasi.
Pilkada serentak yang dilaksanakan beberapa waktu lalu diperkirakan juga menambah kontribusi pertumbuhan ekonomi sebesar 0,2 persen. Adapun inflasi, lanjutnya, juga cenderung terkendali di kisaran batas Bank Indonesia, yakni 3-5 persen.
Ari menambahkan, meskipun terjadi koreksi pasar saham dan obligasi, dana kelolaan Eastspring Investment Indonesia per 29 Maret 2018 mencapai angka lebih dari Rp 84,35 triliun. ”Hanya turun kurang dari 1 persen dibandingkan 29 Desember 2017,” ujarnya.
Presiden Direktur Eastspring Indonesia Alan T Darmawan optimistis bisa melewati gejolak yang sedang terjadi. Eastspring pun berkomitmen untuk terus memberikan yang terbaik bagi nasabah dalam berbagai siklus perekonomian yang terjadi.
”Sebagai manajer investasi yang telah melayani nasabah Indonesia dan berinvestasi di pasar Indonesia lebih dari satu dasawarsa, Eastspring telah melewati berbagai siklus perekonomian, termasuk seperti yang terjadi saat ini,” kata Alan. (E04)