Permintaan layanan data seluler melonjak selama masa mudik dan libur Lebaran. Pergerakan konsumsi terjadi di kota-kota tujuan pemudik dan destinasi wisata.
Akan tetapi, penggunaan data terbesar tidak melulu untuk mengakses aplikasi pesan instan atau media sosial. Penggunaan data terbesar justru untuk menonton video beraliran langsung dan layanan penunjuk rute.
Direktur Teknologi PT XL Axiata Tbk Yessie D Yosetya mengatakan, lonjakan konsumsi data internet berlangsung pada 8-17 Juni 2018. Kenaikan tertinggi berlangsung di area Tasikmalaya, Kuningan, dan Garut (Jawa Barat) serta Sampang, Sumenep, dan Banyuwangi (Jawa Timur). Hal itu sejalan dengan pola pergerakan masyarakat saat mudik dan Lebaran.
Di lokasi-lokasi tersebut, persentase kenaikan penggunaan data lebih dari 70 persen dibandingkan dengan hari biasa.
Yessie menceritakan, sebagian besar data seluler digunakan untuk mengakses video beraliran langsung, berselancar laman, aplikasi pesan, dan media sosial. Untuk menelepon, pelanggan lebih nyaman menggunakan layanan telepon berbasis protokol internet.
Tren lain yang terekam adalah pemanfaatan aplikasi penunjuk rute jalan, seperti Waze dan Google Maps. XL Axiata mencatat, lalu lintas kedua aplikasi itu naik masing-masing 55 persen dan 135 persen.
”Kami telah menyediakan jaringan 4G LTE di sepanjang jalur mudik Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Kami memastikan layanan seluler di sana tetap optimal,” ujarnya.
Group Head Network Operations PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) Umar Hadi mengungkapkan, peningkatan tertinggi lalu lintas data seluler terjadi pada tiga hari sebelum Lebaran. Peningkatannya hingga 49,70 persen dari hari biasa. Selama hari raya Idul Fitri 2018, konsumsi data melonjak 73,03 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara penggunaan layanan pesan pendek dan telepon turun 15-18 persen.
”Situasi itu sesuai proyeksi kami. Cara pelanggan berkomunikasi berubah. Mereka lebih menyukai aplikasi pesan instan dan media sosial,” lanjutnya.
Direktur Network PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Bob Apriawan menyebutkan, konsumsi data tertinggi terekam di wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali, dan Nusa Tenggara. Persentase kenaikannya 40,5 persen dibandingkan dengan hari-hari biasa.
Infrastruktur akses layanan seluler 4G memberikan kemudahan bagi konsumen. Untuk keperluan itu, CEO PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (pemilik merek layanan seluler Net1) Larry Ridwan mengatakan telah bekerja sama dengan sejumlah pemerintah kabupaten/kota, seperti Kabupaten Musi Banyuasin (Sumatera Selatan), Halmahera Barat (Maluku Utara), dan Teluk Bintuni (Papua Barat).
Berkomunikasi kini makin mudah dan banyak pilihan.