SEMARANG, KOMPAS--Pemerintah mengubah skema tarif kereta api kelas ekonomi jarak jauh dan sedang mulai 1 Juli 2018. Besaran tarif dihitung berdasarkan zona lokasi stasiun tujuan, tidak lagi dipukul rata.
Perubahan skema tarif itu mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 31 Tahun 2018 tentang perubahan atas Permenhub Nomor 113 Tahun 2017 tentang tarif angkutan orang dengan kereta api pelayanan kelas ekonomi untuk melaksanakan kewajiban pelayanan publik.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri mengatakan, skema tarif kereta ekonomi mulai 1 Juli 2018 berbasis parsial. Harga tiket kereta api berbeda-beda, tergantung stasiun tujuan.
Pemerintah bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dalam menetapkan zona lokasi stasiun sebagai menjadi patokan.
“Selama ini banyak masyarakat komplain karena harga tiket kereta api kelas ekonomi dipukul rata antara jarak sedang dan jarak jauh. Skema tarif berbasis parsial akan lebih murah,” kata Zulfikri seusai meninjau Stasiun Semarang Tawang di Kota Semarang, Jateng, Selasa (12/6/2018).
Perubahan tarif kereta api ekonomi jarak jauh dan menengah itu ditanggapi positif oleh masyarakat.
Joshua Atmadja, mahasiswa yang tinggal di Jakarta, mengaku senang, karena tarif bisa lebih murah. Sebab, ia tak lagi harus membayar tarif penuh jika akan turun di stasiun sebelum stasiun akhir.
Arifatus Hikmah menyatakan hal yang sama. “Saya turun di Lamongan (Jawa Timur) dengan kereta yang tujuannya Stasiun Pasar Turi, Surabaya. Dengan kebijakan ini, saya berpotensi membayar tarif yang lebih murah,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (13/6).
Adapun Wahyu Muqsita (24), pegawai swasta di Jakarta, berpendapat, tarif yang diberlakukan berdasarkan jarak akan terasa lebih adil. Penumpang kereta api yang turun di stasiun sebelum stasiun akhir akan membayar tiket dengan harga yang lebih rendah daripada penumpang yang turun di stasiun akhir.
Wahyu berharap kebijakan tersebut dapat diterapkan di semua jenis kereta api kelas ekonomi.
Uang kembali
Perubahan tarif berlaku untuk kereta api kelas ekonomi berbagai jurusan.
Dalam lampiran Permenhub Nomor 31 Tahun 2018 antara lain disebutkan, harga tiket kereta api ekonomi jarak jauh Logawa relasi stasiun Purwokerto-Surabaya Gubeng-Jember untuk jarak 0-502 kilometer (km) sebesar Rp 70.000. Adapun jika lebih dari 502 km, harga tiketnya Rp 74.000.
Untuk kereta api ekonomi jarak sedang Serayu relasi Purwokerto-Kroya-Pasar Senen (Jakarta), penumpang mesti membayar tarif terjauh Rp 67.000 per orang. Adapun jika penumpang itu akan turun di stasiun pada jarak 0-332 km, dikenai tarif Rp 63.000.
Manajer Humas PT KAI Daop IV Suprapto mengatakan, penumpang yang sudah membeli tiket sebelum 1 Juli 2018 dengan tarif lama, dapat mengajukan pengembalian uang di stasiun tujuan. Uang akan dikembalikan jika tarif yang dikenakan lebih tinggi dari tarif baru ini.
Syarat yang diperlukan untuk pengembalian uang adalah bukti transksi berupa e-boarding untuk diserahkan ke petugas loket. Setelah diverifikasi uang kembalian itu akan langsung diberikan ke penumpang dalam bentuk tunai. Batas pengajuan maksimal tiga hari setelah jadwal kedatangan kereta api.
Kereta mewah
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memaparkan, PT (Persero) meluncurkan kereta mewah jenis sleeper. Kereta mewah tersebut melayani rute Jakarta-Surabaya untuk keberangkatan 12-25 Juni 2018.
Untuk memancing animo masyarakat, KAI memberikan tarif promo sebesar Rp 900.000 per penumpang.
“Peluncuran kereta VVIP ini untuk memberikan pelayanan terhadap seluruh lapisan masyarakat termasuk kelompok ekonomi atas,” kata Budi.
Fasilitas kereta yang ditawarkan antara lain kursi yang dapat direbahkan hingga 170 derajat, sandaran kaki elektrik, hiburan pribadi berupa TV 12 inci dengan headset. Disediakan juga sarana untuk menambah daya telepon seluler, bantal, selimut, meja makan, serta makan dan minum gratis.
Fasilitas yang disediakan itu mirip dengan fasilitas pada pesawat kelas eksekutif.
Kereta api sleeper beroperasi dari Stasiun Gambir Jakarta hingga Pasar Turi Surabaya. Ada empat jam keberangkatan dari Gambir, yakni pukul 08.00, pukul 9.30, pukul 20.00, dan pukul 21.30. Kereta mewah yang menggunakan Argo Bromo Anggrek itu menempuh perjalanan Jakarta-Surabaya dalam 9 jam.