Ini soal transaksi berjalan yang selalu defisit setidaknya sejak 2012. Transaksi berjalan terdiri dari komponen barang, jasa, pendapatan primer, dan pendapatan sekunder. Sejauh ini, neraca jasa selalu defisit.
Dua tahun terakhir, 2016 dan 2017, defisit neraca jasa berkisar 7 miliar dollar AS. Defisit ini sebagian besar disumbang jasa transportasi. Adapun jasa yang sejauh ini positif adalah jasa perjalanan. Jasa perjalanan merekam kegiatan wisatawan, baik wisatawan mancanegara yang ke dalam negeri maupun wisatawan nusantara yang ke luar negeri.
Pada 2016, surplus jasa perjalanan 3,639 miliar dollar AS. Pada 2017, surplusnya meningkat menjadi 4,231 miliar dollar AS. Adapun pada triwulan I-2018, surplus jasa perjalanan 1,665 miliar dollar AS. Jasa ini surplus karena perolehan devisa masih lebih besar dari devisa yang hilang. Dengan kata lain, devisa dari perjalanan wisman ke wilayah Tanah Air masih lebih besar dibandingkan dengan devisa yang hilang akibat perjalanan wisnus ke luar negeri.
Jika melihat data ini, sektor pariwisata menjanjikan sebagai sumber perolehan devisa. Sepanjang 2016, menurut data Bank Indonesia dalam Neraca Pembayaran Indonesia, sebanyak 10,860 juta wisman datang ke Indonesia. Jumlah wisman yang datang pada 2017 meningkat menjadi 12,199 juta orang.
Pada 2016, perolehan devisa dari wisman sebesar 11,206 miliar dollar AS. Pada 2017, perolehan devisa 12,52 miliar dollar AS. Jika dihitung, pada 2016, setiap wisman menyumbang devisa rata-rata 1.031 dollar AS. Sementara, pada 2017, sumbangan devisa per wisman berkurang menjadi 1.026 dollar AS.
Salah satu kunci meningkatkan perolehan devisa dari sektor pariwisata adalah mendorong pengeluaran wisman sebanyak mungkin pada saat berwisata ke Indonesia. Caranya, dengan mendorong mereka untuk tinggal lebih lama di Indonesia atau berbelanja lebih banyak selama tinggal di Indonesia.
Wisatawan yang ke Indonesia sebagian besar dari China, Malaysia, dan Singapura. Adapun tujuan utama mereka adalah Bali, Jakarta, dan Batam. Mestinya, dengan ketentuan bebas visa bagi warga 169 negara untuk melancong ke Indonesia, jumlah wisman bisa ditingkatkan.
Pemerintah sedang mengembangkan 10 destinasi wisata di seluruh wilayah Indonesia. Hal itu bisa memperbesar daya tarik Indonesia. Akan tetapi, daya tarik yang tidak digarap dengan baik dan tidak dipromosikan dengan maksimal, tentu akan sia-sia. Promosi, harus diakui, sudah dilakukan pemerintah melalui citra Wonderful Indonesia. Persoalannya, apakah menawarkan citra saja cukup?
Salah satu contoh, ada pelaku sektor pariwisata yang mengeluh, sebenarnya ingin memanfaatkan ajang Asian Games 2018 -sebagai pesta olah raha multicabang terbesar di Asia- untuk membidik wisatawan Asia. Mereka yang dibidik adalah penonton olahraga, yang diharapkan bisa melanjutkan kunjungannya dengan berlibur ke berbagai wilayah Nusantara. Akan tetapi, pelaku pariwisata kebingungan, dari mana memulai langkah promosi mereka.
Hasil studi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional yang menyebutkan, dampak ekonomi langsung Asian Games bisa mencapai Rp 45,1 triliun. Dampak itu mulai dari persiapan sejak 2015 hingga pelaksanaan.
Kembali ke persoalan pariwisata. Indonesia adalah negara indah dengan beragam budaya. Modal tersebut merupakan daya tarik yang tak terbantahkan untuk menjaring wisman ke Indonesia. Jika jumlah wisman yang datang ke Indonesia tak kunjung meningkat, tentu ada langkah yang tidak tepat. Hal yang tidak tepat itu mesti dibenahi, jika Indonesia ingin memaksimalkan perolehan devisa dari pariwisata.
Mengutip data Organisasi Pariwisata Dunia atau UNWTO, pada 2017 ada 1,323 miliar wisatawan yang melancong ke berbagai belahan dunia. Eropa menjadi tujuan utama wisata, dengan pangsa pasar 51 persen. Adapun pangsa pasar Asia Pasifik 24 persen. Sementara, pangsa pasar Amerika 16 persen, Afrika 5 persen, dan Timur Tengah 4 persen.
Berbasis data itu, pada 2017 ada 324 juta turis yang datang ke wilayah Asia Pasifik. Pengeluaran mereka pada 2016 sebesar 371 miliar dollar AS.
Ada peluang untuk menarik wisatawan lebih banyak dengan perolehan devisa yang lebih besar. Manfaatkan!