Pemanfaatan Teknologi Finansial Bisa Pacu Pertumbuhan Keuangan Syariah
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS -- Penetrasi pembiayaan keuangan syariah di Indonesia masih rendah dengan share hanya 8,22 persen dari total pembiayaan, baik dalam bentuk kredit maupun surat utang. Teknologi finansial dapat dimanfaatkan untuk membuka akses pembiayaan syariah yang lebih luas.
Sekretaris Jenderal Masyarakat Ekonomi Syariah Edy Setiadi, Senin (4/6/2018), mengatakan, kontribusi terbesar pembiayaan syariah berasal dari sukuk atau obligasi syariah dan dana pihak ketiga perbankan syariah.
"Dari 54 perusahaan teknologi finansial yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, baru ada 1 perusahaan teknologi finansial yang berbasis syariah," kata Edy dalam peluncuran platform digital teknologi finansial ALAMI di Jakarta.
Menurut Edy, teknologi finansial dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan penetrasi keuangan syariah. Generasi milenial yang jumlahnya cukup banyak saat ini harus didekati dengan cara yang paling familiar dengan generasi milenial yakni digital.
CEO PT ALAMI Teknologi Sharia, Dima Djani, menyampaikan, teknologi finansial berbasis syariah dapat berperan sebagai katalis untuk merevolusi wajah industri keuangan syariah di Indonesia.
Dima mengatakan, ALAMI memiliki misi untuk membuka akses seluas mungkin kepada pelaku usaha untuk terus bertumbuh dengan sokongan pendanaan dari lembaga keuangan syariah.
Secara spesifik, Dima menyebutkan, sektor perbankan syariah di Indonesia masih belum memiliki teknologi memadai seperti perbankan konvensional yang bisa memudahkan masyarakat mengakses layanannya.
"Kolaborasi menjadi solusi yang efisien, dengan perbankan syariah bisa memanfaatkan inovasi dari perusahaan teknologi finansial," ucap Dima.
Tertinggal
CEO Karim Consulting Indonesia, Adiwarman Karim, mengutarakan, industri keuangan syariah di Indonesia membutuhkan inisiatif yang lebih agresif jika ingin meningkatkan daya saingnya.
Oleh sebab itu, salah satu solusi paling efektif adalah dengan memanfaatkan layanan digital perusahaan teknologi finansial.
Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo mengatakan, kehadiran perusahaan teknologi finansial bisa memperkuat peran perbankan syariah. Ia mencontohkan, kerja sama itu bisa dilakukan dengan pertukaran informasi mengenai calon debitur yang prospektif.
[caption id="attachment_6261598" align="alignnone" width="720"] Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo[/caption]
Selain itu, kata Firman, bank syariah dapat memanfaatkan teknologi finansial berbasis syariah untuk memperluas pasar dan memperkenalkan produk keuangan syariah, sehingga bisa mempercepat literasi keuangan syariah di masyarakat.