Belum pernah terjadi dalam sejarah pertemuan kelompok G-7 di mana terjadi situasi Amerika Serikat dikucilkan dengan tegas. Pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral kelompok negara industri (G-7) kali ini memang sangat unik. Menkeu AS diserang dan dipojokkan habis-habisan oleh mitranya.
Hingga Menkeu Jepang Taro Aso mengatakan, ”Saya sampai merasa kasihan kepada Menkeu AS Steve Mnuchin. Dia bukan orang yang menjadi penentu soal kebijakan perdagangan AS. Suasana dalam pertemuan kali ini unik sekali, tidak pernah terjadi hal seperti itu.”
Begitu tiba, Mnuchin langsung menjadi sasaran utama.
Pertemuan para pejabat keuangan G-7 berlangsung di kota Whistler, Kanada, mulai Jumat dan berakhir Sabtu (2/6/2018). Begitu tiba, Mnuchin langsung menjadi sasaran utama. Ini sehubungan dengan keputusan AS untuk mengenakan tarif 25 persen terhadap impor baja dan 10 persen terhadap aluminium dari Uni Eropa, Kanada, dan Meksiko. Jepang pun tidak luput dari sasaran seperti itu.
Negara anggota G-7 adalah AS, Inggris, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, dan Jepang. Pada pertemuan itu, para menkeu G-7 menumpahkan segala amarah kepada Mnuchin. ”Situasi yang dihadapi Mnuchin sangat, sangat berat,” kata Aso.
Pertemuan kali ini menjadi mirip dengan G-6 plus 1 (AS), demikian Menkeu Perancis Bruno Le Maire menggambarkan suasana pertemuan. ”AS dikucilkan,” kata Le Maire.
Sangat jarang terjadi perpecahan dalam pertemuan G-7, apalagi perpecahan yang bernada mengucilkan AS. Menkeu AS Mnuchin mengatakan agar negara-negara G-7 langsung menyampaikan saja semua keluhan langsung kepada Presiden Donald Trump. Kebetulan pekan depan G-7 juga mengadakan pertemuan puncak.
Tanpa dukungan AS
Deklarasi pertemuan pejabat keuangan G-7 ini dituliskan pihak Kanada diwakili Menkeu Kanada Bill Morneau. Isinya mengecam keputusan Trump soal pengenaan tarif impor.
Deklarasi disepakati 6 negara dan Mnuchin mengakui bahwa dia bukan bagian dari deklarasi itu. ”Kami prihatin karena langkah AS tidak kondusif malah sangat destruktif bagi perekonomian kita semua. Inilah yang secara konsisten disampaikan kepada Menkeu Munchin,” kata Morneau.
Dunia sudah mengingatkan AS akan bahaya proteksionisme yang berpotensi menjatuhkan perekonomian ke dalam resesi. Sejarah telah membuktikan proteksionisme itu sangat berbahaya.
Deklarasi itu menuntut dengan tegas agar pengenaan tarif diselesaikan dengan tuntas. Dengan kata lain, enam negara anggota G-7 meminta AS menghentikan pengenaan tarif.
Mnuchin menyampaikan bahwa dia telah mengomunikasikan semua keluhan dari mitranya langsung kepada Trump. Hanya saja lewat Twitter, seperti biasanya, Trump mengatakan AS menginginkan perlakuan yang adil dari mitra dagang.
Tidak ada negara yang pernah sepakat dengan tuntutan AS soal perlakuan adil dalam perdagangan. Semuanya menuduh Trump hanya menjalankan agenda pribadi. ”Kita tahu Trump melakukan bisnis yang sangat personal,” kata Menkeu Inggris Philip Hammond.
Jerman berang
Menkeu Jerman juga memperluas kemarahan terhadap sikap AS yang telah mundur dari perjanjian nuklir dengan Iran. Konsekuensinya AS berniat mengajak semua mitra agar sama-sama menghukum Iran lewat sanksi ekonomi dan lainnya.
Menkeu Jerman Olaf Scholz mengatakan, G-7 (tanpa AS) langsung menyampaikan kepada Mnuchin bahwa kelompok itu menentang sanksi baru yang dimotori AS atas Iran. ”Ada beberapa isu yang dibahas dalam pertemuan G-7 kali ini dan beberapa di antaranya tidak berakhir dengan kesepakatan. Ini sungguh sesuatu yang tidak biasa dalam sejarah G-7,” kata Scholz.
Kemarahan G-6 memuncak karena fakta lain bahwa AS tidak menghukum China. AS malah menghukum sekutu kuatnya lewat tarif. ”Dengan melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), AS justru menguntungkan China. Ini jelas salah,” kata Aso.
Adalah niat kuat G-7 untuk menyerukan kepada China agar mengikuti aturan perdagangan internasional. Nyatanya, tindakan AS dengan menghukum sekutunya telah melemahkan posisi G-7. AS bernegosiasi dengan China sendirian dan tidak mengenakan sanksi dagang terhadap China.
AS lewat Trump telah merusak relasi dengan kawan-kawan terkuatnya dalam tatanan dunia.
Keputusan AS mengenakan tarif impor dikatakan menyalahi aturan WTO. Hal itu didasarkan pada aturan perdagangan internasional bahwa setiap rencana pengenaan tarif impor, semua negara anggota tanpa kecuali, termasuk AS, harus memberi tahu WTO.
Namun, hal terpenting adalah situasi di mana Trump telah merusak semangat G-7, yang biasanya solid dan mampu mendikte dunia. Menkeu Perancis Le Maire menekankan jika AS melakukan tindakan salah, ”Kita akan terpecah, bukan lagi G-7 melainkan G-6 plus 1”. Dia mengatakan langkah AS sangat berbahaya.
Mnuchin coba menepis anggapan bahwa telah terjadi pola G-6 plus 1. ”Kita masih G-7 dan masih begitu berguna kelompok ini,” kata Mnuchin.
Lagi, AS di bawah Trump mengubah paradigma soal perekonomian global. AS lewat Trump telah merusak relasi dengan kawan-kawan terkuatnya dalam tatanan dunia. (AFP/REUTERS/AP)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.