JAKARTA, KOMPAS — Kongres Wanita Indonesia menargetkan bisa membukukan penjualan dalam Kowani Fair sebesar Rp 20 miliar. Pameran dagang ini diselenggarakan sebagai rangkaian General Assembly International Council of Women ke-35 yang akan digelar di Yogyakarta pada September 2018.
”Kowani Fair 2018 akan berlangsung di Gedung SME Tower Jakarta pada 24-27 Mei 2018. Ada 1.000 organisasi wanita dari dalam dan luar negeri kami undang dalam acara ini,” kata Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo di kantor Kementerian Pariwisata, Senin (21/5/2018).
Giwo menjelaskan, Kowani Fair 2017 berhasil membukukan penjualan sebesar Rp 10 miliar. Karena tahun ini skalanya lebih besar, Giwo optimistis penjualan juga akan lebih besar. Tahun ini, dengan mengundang banyak organisasi wanita, Kowani Fair akan dihadiri 1.000 orang per hari.
Dia mengatakan, Kowani Fair 2018 menjadi wujud komitmen Kowani untuk memperkenalkan dan mempromosikan serta memajukan pariwisata Indonesia melalui usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pariwisata. Adapun kegiatan GA-ICW ke-35 akan membawa dampak positif bagi perkembangan pariwisata di Indonesia, khususnya di Kawasan Borobudur dan sekitarnya.
”Kowani mengundang para duta besar pada acara pembukaan yang rencananya dibuka Presiden RI Joko Widodo,” kata Giwo. Menurut Giwo, dalam acara pameran seperti Kowani Fair, produk yang paling banyak dicari adalah kerajinan tangan. Namun sayang sekali, banyak kerajinan tangan yang dibuat dengan kualitas rendah. ”Misalnya, perhiasan dari mutiara. Atau yang murah adalah ijuk. Di sini harga ijuk Rp 5.000-Rp 10.000, tetapi di New Jersey setelah dikemas ulang, harganya bisa menjadi 50 dollar AS,” ujarnya.
Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional II Sumarni mengatakan, Kementerian Pariwisata sangat mendukung diselenggarakannya GA-ICW di Yogyakarta karena akan lebih mempromosikan pariwisata Indonesia di mata dunia. ”Pada saat itu, ada sekitar banyak perwakilan dari 100 negara yang akan hadir. Kami akan membagikan banyak brosur mengenai wisata-wisata unggulan. Mereka juga akan kami ajak keliling Borobudur dan melihat Balai Ekonomi Desa yang membesarkan UMKM,” kata Sumarni.
Pameran Kowani Fair 2018, ujar Sumarni, mempunyai dampak langsung terhadap pariwisata Jakarta sebagai destinasi wisata MICE (meeting, incentive, convetion, and exhibiton/event). Sebagai kota MICE, Jakarta harus banyak terselenggara pameran, seperti Kowani Fair.
”Pameran seperti ini menjadi ajang mempertemukan, memperkenalkan, mempromosikan, dan memajukan pariwisata Indonesia melalui usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pariwisata. Pameran ini sangat tepat momentumnya diselenggarakan pada bulan Ramadhan karena masyarakat sedang membutuhkan berbagai keperluan menjelang liburan Idul Fitri 2018,” kata Sumarni.