JAKARTA, KOMPAS - Moda angkutan penyeberangan kapal roro, hingga satu bulan sebelum lebaran masih sepi peminat. Dari total kapasitas sebesar 6.000 orang dengan 3.000 unit sepeda motor yang disediakan, belum 40 persen kapasitas terisi.
"Kami terus membuka pendaftaran untuk kapal roro ini. Ada tiga kapal roro yang disediakan dengan tujuan Lampung, Semarang, dan Surabaya," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi di Jakarta, Selasa (15/5/2018).
Menurut Budi pihaknya berharap kapasitas kapal roro ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pemudik sepeda motor agar mereka bisa selamat di jalan. "Kami selalu mengimbau agar tidak menggunakan sepeda motor untuk mudik. Jadi kami menyediakan moda transportasi yang lain yang lebih aman," kata Budi.
Selain menyediakan angkutan kapal roro, Ditjen Perhubungan Darat juga menyediakan angkutan mudik gratis dengan 1.113 unit bus. "Untuk pendaftaran bus sudah ditutup karena sudah penuh. Begitu juga untuk kereta api sudah penuh. Yang masih tersedia mudik gratis dengan kapal roro dan kapal laut," ujar Budi.
Dikatakannya, penyediaan angkutan mudik gratis ini sebagai solusi dari imbauan pemerintah untuk tidak menggunakan sepeda motor. Program mudik gratis yang diselenggarakan sejk tahun 2015 ini, terus ditingkatkan layanan dan kapasitasnya, demi menurunkan angka kecelakaan lalu lintas.
Sementara Kepala Urusan Pencegahan Kecelakaan Divisi Pelayanan PT Jasa Raharja (Persero) Mulyadi mengatakan, sebanyak 62 BUMN juga menyediakan mudik gratis dengan berbagai macam moda. "Kami menyediakan angkutan mudik gratis dengan bus, kereta api, kapal laut, dan pesawat udara. Jumlahnya meningkat signifikan dibandingkan tahun lalu, dari 118.220 orang menjadi 206.119 orang," ujar Mulyadi.
Dia mengatakan hingga saat ini kapasitas yang sudah dipesan baru 29,66 persen. "Dari kapasitas 206.119 tempat duduk, yang terpesan baru 61.141 tempat duduk," jelas Mulyadi.
Sementara Direktur Angkutan dan Multimoda Ditjen Perhubungan Darat Cucu Mulyana mengatakan semua bus yang digunakan untuk mudik gratis berkualitas premium dan harus menjalani pemeriksaan kelaikan kendaraan. "Semua bus diperiksa satu per satu, bukan random. Demikian juga dengan pengemudinya akan menjalani tes urin dan tes darah," jelas Cucu.
Dia mengatakan, untuk angkutan bus umum selalu dilakukan ramp check atau pemeriksaan di tempat. Namun untuk bus pariwisata harus diperiksa di tempat-tempat bus tersebut berada.
"Kami juga mengimbau kepada warga yang melakukan mudik bersama secara swadaya, untuk mengecek nama perusahaan otobus di situs Kementerian Perhubungan. Jika namanya tidak terdaftar di Kemenhub, sebaiknya tidak menggunakan bus tersebut walaupun tarifnya murah," tegas Cucu.