JAKARTA, KOMPAS — PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk membukukan pendapatan operasional 983 juta dollar AS pada triwulan I-2018. Pendapatan operasional ini tumbuh 7,9 persen dibandingkan dengan triwulan I-2017 yang sebesar 910,7 juta dollar AS.
Maskapai penerbangan BUMN ini menekan kerugian menjadi 64,3 juta dollar AS pada triwulan I-2018, dari 101,2 juta dollar AS pada triwulan I-2017.
Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury, dalam siaran pers, Kamis (3/5/3018), menyebutkan, Garuda Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan positif untuk kinerja finansial dan operasional. Ia bahkan optimistis Garuda Indonesia dapat membukukan keuntungan 8,7 juta dollar AS pada akhir tahun ini.
Lebih lanjut, Pahala menyampaikan, pada Januari-Maret 2018, Garuda Indonesia menerbangkan 8,8 juta penumpang, atau tumbuh 5 persen dalam setahun. Adapun ketepatan waktu per akhir Maret 2018 sebesar 88,8 persen, membaik dari tahun lalu yang sebesar 86,5 persen.
Garuda Indonesia mengembangkan jaringan penerbangan pada triwulan I-2018 dengan membuka sejumlah rute baru. Rute baru itu di antaranya Denpasar-Xián, Makassar-Selayar, dan Makassar-Palembang. Secara keseluruhan, maskapai ini melayani 90 destinasi, yang terdiri dari 22 destinasi internasional dan 68 destinasi domestik.