Produk Gadai Sertifikat Lahan Produktivitas Petani
Oleh
FERRY SANTOSO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - PT Pegadaian (Persero) mengeluarkan produk layanan pembiayaan berupa gadai sertifikat lahan. Produk gadai di bidang pertanahan itu diharapkan dapat membantu petani mendapatkan modal kerja atau modal usaha.
Untuk itu, PT Pegadaian menjalin kerja sama dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dengan menandatangani nota kesepahaman pelaksanaan kerja sama di bidang pertanahan dan tata ruang untuk menyinergikan data dan informasi serta pensertifikatan.
Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara PT Pegadaian dengan Kementerian ATR/BPN, di Jakarta, Rabu (18/4). ”Makin banyak sertifikasi lahan, makin banyak masyarakat bisa mengakses sistem keuangan dan lembaga pembiayaan, termasuk pegadaian,” kata Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil.
Namun, dalam program sertifikasi lahan, Presiden selalu menekankan agar lahan dapat dimanfaatkan secara produktif. Petani bisa memiliki akses pembiayaan dengan sertifikat yang dimiliki untuk kegiatan produktif, seperti modal kerja atau modal usaha. Melalui pegadaian, menurut Sofyan, petani dan masyarakat dapat memperoleh alternatif pembiayaan yang lebih murah. Selama ini, banyak petani mendapatkan pembiayaan atau kredit dari para tengkulak.
Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Sunarso mengatakan, pada 2018, omzet ditargetkan naik menjadi Rp 145 triliun Rp 20 triliun dari Rp 125 triliun pada 2017. Untuk itu, Pegadaian memperluas produk gadai, yaitu gadai sertifikat lahan.
Modal usaha
Sunarso menilai, produk pergadaian di bidang pertanahan itu sejalan dengan program pemerintah melakukan sertifikasi lahan petani. Pinjaman yang diberikan dari gadai sertifikat lahan itu diberikan sesuai kebutuhan modal usaha atau modal kerja.
Direktur Produk Pegadaian Harianto Widodo menuturkan, sampai akhir 2018, gadai sertifikat ditargetkan mencapai 20.000 sertifikat. Plafon pinjaman dari gadai sertifikat untuk kebutuhan modal usaha atau modal kerja itu berkisar Rp 10 juta sampai Rp 15 juta per hektar.
Harianto menambahkan, saat ini, Pegadaian terus melakukan sosialisasi dan menyiapkan infrastruktur termasuk sumber daya manusia untuk menyukseskan produk gadai yang baru tersebut. Pihaknya juga berencana membuat proyek percontohan di beberapa daerah seperti Bekasi, Yogyakarta, Madiun, dan Pare-Pare.
Sofyan Djalil menambahkan, Presiden Joko Widodo memberi target sertifikasi lahan pada 2018 sebanyak 7 juta sertifikat dan pada 2019 sebanyak 9 juta sertifikat.