JAKARTA, KOMPAS — Generasi muda dituntut untuk lebih peduli terhadap pengelolaan keuangan demi kebutuhan di masa depan. Saat ini, generasi muda dinilai lebih berpotensi untuk bertindak ”boros” karena perubahan gaya hidup dan kemajuan teknologi yang memudahkan untuk berbelanja.
Head of Customer Segmentation and Marketing PermataBank Ivy Widjaja menyampaikan, dengan kemajuan teknologi di ponsel saat ini, generasi muda, khususnya generasi milenial (kelahiran 1980-2000) sangat dimudahkan untuk berbelanja secara daring. Gaya hidup yang cenderung menyukai pertunjukan hiburan juga dinilai dapat meningkatkan pengeluaran.
Ivy menyampaikan, data yang ia miliki, generasi milenial yang menabung di bank jumlahnya di bawah 50 persen.
”Jangan sampai pengeluaran untuk lifestyle (gaya hidup) melampaui penghasilannya,” kata Ivy di Jakarta, Kamis (5/4/2018).
Terkait hal itu, PermataBank bersama LINE TODAY, fitur dalam aplikasi LINE, meluncurkan gerakan literasi keuangan bertajuk #CountMEin. Ivy mengatakan, #CountMEin merupakan pernyataan untuk mereka yang berani bilang ”IYA” di tiap peluang dan tantangan, disertai dengan penataan finansial untuk kesiapan masa depan.
Gerakan tersebut merupakan bagian dari gerakan #BicaraUang yang telah diluncurkan PermataBank pada 2017, yaitu gerakan untuk mengajak keluarga di Indonesia berbicara jujur soal keuangan.
”Masih banyak anak-anak yang tidak diajak ngobrol orangtuanya terkait kondisi keuangan. Padahal, jika itu dibicarakan, meskipun tentang utang, itu dapat menjadi edukasi bagi anak agar ia mengerti cara pengelolaan keuangan,” tutur Ivy.
Peresmian peluncuran gerakan #CountMein dilakukan dengan cara penyebaran video musik dari lagu berjudul “Money Honey” karya Disk Jockey (DJ) Dipha Barus dan penyanyi Monica Karina. Video musik tersebut dapat ditonton di Line Today mulai hari ini.
Dipha mengatakan, dalam lirik lagu ”Money Honey” terdapat pesan bahwa generasi muda harus dapat menghargai kerja kerasnya. Pengelolaan finansial menjadi penting.
”Memang saat ini kemudahan berbelanja online membuat kita bisa lebih boros. Makanya, perlu untuk berpikir agar tidak hanya sibuk bekerja hari ini, tetapi juga hasil bekerja itu dapat dimanfaatkan di masa depan,” ujar Karina.
Selera muda
Ivy mengatakan, dipilihnya kampanye dalam bentuk video musik di platform digital karena penyesuaian dengan generasi muda. Menurut dia, gaya hidup generasi muda saat ini sangat lekat dengan internet, khususnya sosial media. LINE menjadi salah satu aplikasi yang dinilai digandrungi anak muda.
”Memberikan edukasi keuangan kepada generasi milenial tidak bisa dengan cara yang menggurui. Harus ada kesan santai. Menurut kami, yang paling gampang ya dengan mendengarkan musik. Secara tidak langsung generasi muda setiap hari dengerin musik, kan,” tutur Ivy.
Febriamy Hutapea, Head of Partnership LINE TODAY mengatakan, saluran tayangan video menjadi salah satu yang paling digemari oleh anak muda, tidak terkecuali di LINE TODAY.
”Audiens LINE TODAY pada 2018 itu 85 persennya generasi muda,” ujar Febriamy.
Dari data internal yang dimiliki LINE TODAY, jumlah audiens yang berumur di atas 40 tahun hanya 12 persen dari seluruh audiens. Sementara itu, audiens yang berumur 35-39 tahun hanya 3 persen.