Rabobank Siapkan Rp 14 Triliun untuk Pertanian dan Agrobisnis
Oleh
Reny Sri Ayu
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Salah satu bank asal Belanda, Rabobank, menyiapkan dana Rp 14 triliun untuk disalurkan pada kredit di sektor pertanian dan agrobisnis. Selain pertanian, sektor lain yang disasar adalah perikanan dan kelautan.
Presiden Direktur Rabobank Indonesia Jos Luhukay mengatakan, tahun lalu pihaknya mengeluarkan dana hingga Rp 10 triliun untuk kredit. Dari jumlah itu, sekitar 60 persen terserap di sektor pertanian dan agrobisnis.
”Tahun ini kami siapkan hingga Rp 14 triliun dan berharap semua bisa terserap. Salah satu yang mendapat perhatian adalah sektor kelautan dan perikanan,” kata Jos seusai menyampaikan pemaparan di hadapan eksportir sektor pertanian, perikanan, dan agrobisnis di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (20/3).
Menurut Jos, sejak awal didirikan, Rabobank memang fokus ke sektor pertanian meskipun tetap melayani berbagai sektor ekonomi lainnya. Selama ini, Rabobank membantu menjaga rantai pasok di sektor pertanian dan agrobisnis untuk membentuk ekosistem dan memperkokoh ketahanan pangan.
”Kalau ditanya kenapa tidak memberi kredit langsung ke petani, memang kami menyalurkan melalui koperasi, sebagaimana awal pembentukan Rabobank yang juga dari koperasi. Hanya saja, karena kantor cabang kami terbatas, selama ini penyaluran kredit lebih terserap ke hilir,” tutur Jos.
Dengan cara itu, lanjut Jos, pihaknya juga ingin meyakinkan bahwa ada pasar. Jika pasar ada, hulu pasti akan ikut bergerak.
Region Head Rabobank Sulsel Solaiman Widjaya menyebutkan, nasabah yang menerima kredit di Sulsel baru berjumlah sekitar 500. Sejauh ini belum ada koperasi yang menjadi mitra Rabobank di Sulsel. Namun, tahun ini diharapkan sudah ada koperasi yang bisa ikut mendapatkan kredit.
Keterbatasan kantor cabang membuat Rabobank bermitra dengan lembaga keuangan di daerah. Untuk Sulsel, dana yang disiapkan sedikitnya 2,5 persen dari angka pertumbuhan ekonomi wilayah ini yang rata-rata di atas 7 persen.
Corporate Secretary Rabobank Indonesia Gilang Soepangkat mengatakan, sejauh ini di Indonesia baru sekitar 38 mitra yang bekerja sama dengan Rabobank dalam bentuk koperasi. Dari jumlah tersebut, hanya lima yang berada di Sulawesi.
”Memang kami tak bermitra dengan petani dalam bentuk orang per orang, melainkan koperasi. Kami tak sekadar bank penyalur kredit, tapi juga melakukan transfer ilmu kepada petani dan pegiat agrobisnis. Kadang kami mendatangkan pengusaha dari Belanda, atau sebaliknya, dari Indonesia kami kirim ke Belanda untuk belajar,” ujar Gilang.