JAKARTA, KOMPAS — Pembiayaan infrastruktur hendaknya lebih inovatif agar semakin menarik bagi investor, khususnya investor asing. Saat ini, masih banyak investor asing yang belum mengenal Indonesia atau belum merasa nyaman dengan kondisi di Indonesia. Akibatnya, jumlah investor yang masuk ke Indonesia belum sebanyak yang diharapkan.
"Indonesia dinilai sebagai negara urutan kedua yang paling menarik untuk investasi. Sarana Multi Infrastruktur harus bisa berinovasi membuat tawaran produk yang menarik bagi investor," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada acara Syukuran 9 Tahun PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI di Jakarta, Kamis (15/3).
Sri Mulyani menambahkan, SMI jangan masuk ke bidang-bidang yang pembiayaannya sudah banyak tersedia, seperti pada proyek pembangunan jalan.
Menurut Sri Mulyani, SMI harus masuk ke infrastruktur yang mampu membuka rintisan untuk mendukung ekonomi lebih baik. Hanya proyek yang penting, strategis, dan pionir. Permintaan mulai tumbuh. Di daerah juga membutuhkan pembangunan infrastruktur. "Dukung kementerian, lembaga, dan pemda untuk tidak mengandalkan APBN dan APBD, tetapi mencari skema pembiayaan yang kreatif dan menguntungkan," katanya.
Sri Mulyani mencontohkan, skema pembiayaan yang ditawarkan SMI telah membuat pembangunan kereta ringan Jabodebek tidak menggunakan APBN, tetapi menggunakan penyertaan modal negara dan investasi BUMN. "Jika menggunakan APBN, butuh 12 tahun untuk mewujudkannya. Sementara dengan skema pembiayaan yang didukung SMI, pembangunan LRT Jabodebek hanya membutuhkan waktu 2-3 tahun dan pembiayaannya bisa dicicil hingga 12 tahun," ujar Sri Mulyani.
Peran strategis
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakui, proyek pembangunan LRT Jabodebek bisa dilakukan karena bantuan dan dukungan SMI. "SMI punya peran strategis, terutama dalam mengartikan LRT Jabodebek," ujarnya.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, SMI membantu Kominfo mewujudkan tiga proyek Satelit Palapa Ring.
Direktur Utama SMI Emma Sri Martini memaparkan, selama 9 tahun ini, SMI sudah membiayai 141 proyek dengan nilai Rp 421,8 triliun. "Ke depan kami akan membiayai infrastruktur yang berkaitan dengan pariwisata untuk mendukung program pemerintah memajukan 10 destinasi unggulan," ujarnya. (ARN)