JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah organisasi mencoba membangun mental anak bangsa menjadi pelaku kewirausahaan untuk menurunkan angka pengangguran. Salah satu contoh terbaru adalah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam akan memberikan pelatihan bagi anggotanya untuk membantu mereka menjadi pelaku bisnis.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah pengangguran sampai Agustus 2017 mencapai 7,04 juta orang dari 128,06 juta orang angkatan kerja. Angka pengangguran itu naik dari 7,03 juta jiwa tahun lalu.
Secara presentase, tingkat pengangguran turun. Pada Agustus 2016 mencapai 5,61 persen dan Agustus 2017 menjadi 5,50 persen. Meski demikian, jumlah pengangguran naik karena angkatan kerja bertambah menjadi 2,62 juta orang dibandingkan Agustus 2016 yang sebelumnya 125,44 juta orang.
Presidium Terpilih Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) 2017-2022 dan Pengurus Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kamrussamad dalam acara Launching Event KAHMIPreneur ”Saatnya Menjadi Pencipta Lapangan Kerja” di Jakarta, Minggu (11/3), mengatakan, mental anggota KAHMI akan direorientasikan dari pencari lapangan kerja menjadi pencipta lapangan kerja.
”KAHMI meluncurkan program KAHMIPreneur untuk melatih, membimbing, serta membuka akses permodalan, pemasaran, teknologi digital, dan manajemen modern agar bisnis alumni HMI bisa tumbuh dan berkembang secara mandiri,” ujarnya.
KAHMI juga akan bersinergi dengan dunia perbankan untuk permodalan dan pemerintah untuk pemasaran sehingga produk dapat dipasarkan di dalam dan luar negeri.
Selain itu, menurut Kamrussamad, dalam era digital saat ini, yang memenangkan persaingan adalah dengan cara terus memunculkan variasi dari sisi barang dan pemasaran.
”Jika diferensiasi hilang, produk tidak relevan karena akan muncul kejenuhan,” ujarnya. (DD13)