Pada akhir Desember 2017, Indeks Harga Saham Gabungan ditutup pada angka 6.355,654, mengalami peningkatan sebesar 19,99 persen dari IHSG pada akhir Desember 2016, di level 5.296,711. Kemudian, pada 22 Februari 2018, IHSG pada level 6.619,804 atau terjadi kenaikan sebesar 4,16 persen selama tahun 2018 yang dikenal dengan istilah year to date pada investasi.
Apabila dipakai patokan pembanding pada akhir 2016, terjadi kenaikan sebesar 24,98 persen, di mana perhitungan ini tidak sama dengan menjumlahkan kenaikan pada periode yang terjadi (19,99 persen dan 4,16 persen). Investor yang memperhatikan angka indeks dan persentase kenaikan investasinya baik dilihat dasar perbandingan dari akhir Desember 2016 maupun akhir Desember 2017, maka ada tingkat pengembalian yang tinggi dalam periode tersebut. Itu jika dibandingkan dengan instrumen investasi lain.
Jika timbul pertanyaan, terlihat ketertarikan investasi pada periode dan mengapa bisa terjadi kenaikan tersebut. Kenaikan ini dapat dipengaruhi berbagai faktor, yaitu, pertama, adanya kestabilan politik yang terjadi di Indonesia. Walaupun akan ada pesta politik pada periode 2018, pesta politik tersebut kelihatannya tidak memengaruhi gejolak perekonomian, bahkan memberikan kepastian. Hal tersebut karena hampir semua partai politik menyatakan akan mendukung kelanjutan pemerintahan sekarang, yaitu pemerintahan Presiden Joko Widodo (belum termasuk wakil presiden).
Kedua, kestabilan politik membuat pihak asing berinvestasi, terutama investasi portofolio dalam saham. Asing terus melakukan pembelian atas saham di Indonesia dari waktu ke waktu selama periode tersebut. Kepercayaan asing itu seharusnya perlu didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang mengalami peningkatan. Jika pendapatan perusahaan tidak mengalami peningkatan, harga saham seharusnya tidak mengalami peningkatan. Apabila terjadi peningkatan harga saham tanpa terjadi peningkatan laba bersih (refleksi dari pertumbuhan penjualan dan atau efisiensi yang dilakukan perusahaan), kenaikan itu dapat dikatakan kenaikan gelembung harga (bubble price). Kedua faktor ini sangat berpengaruh walaupun bisa juga disebabkan faktor lain.
Profit taking
Pertanyaan berikutnya, perlukah investor melakukan aksi ”mengambil keuntungan” (terjemahan dari profit taking) atas kenaikan tersebut? Apabila investor memakai dasar perhitungan pada akhir Desember 2016, sudah terjadi keuntungan yang cukup besar mengingat hasil instrumen yang lain tidak dapat dibandingkan dengan nilai tersebut. Demikian juga kalau dipakai dasar perbandingan dengan Desember 2017 juga memberikan nilai 4,16 persen dalam tempo dua bulan dan jika disetahunkan menjadi 24,96 persen atau lebih tinggi dari periode 2017.
Jika mereka tidak rakus dengan keuntungan yang diperoleh, boleh juga melakukan ”mengambil untung” supaya investasi yang dimiliki dapat direalisasikan secepatnya. Artinya, uang yang Anda miliki sesuai dengan angka yang ada saat ini, bukan lagi angka ketika melakukan investasi pada akhir Desember 2016 atau akhir Desember 2017. Tindakan profit taking ini sebenarnya tindakan untuk merealisasikan angka-angka harga saham yang dimiliki saat ini.
Pada sisi lain tindakan ini merupakan penghindaran kemungkinan akan turun harga saham tersebut pada waktu dekat. Apabila harga sahamnya mengalami penurunan, pembelian kembali bisa dilakukan sehingga realisasi yang dilakukan memberikan dua arti, yaitu ingin melakukan reinvestasi atas saham yang ada dan adanya peningkatan kekayaan dari investor atas saham tersebut. Tindakan profit taking ini dilakukan jika investor memahami dengan baik atau mempunyai asumsi bahwa harga saham atau pasar saham mengalami penurunan di masa mendatang.
Penurunan yang terjadi dalam jangka pendek bisa diperhatikan melalui beberapa analisis, termasuk indikator yang terjadi. Biasanya, melalui analisis data, ada kemungkinan pada Maret akan terjadi harga yang stabil dan terjadi penurunan pada bulan April disebabkan ada beberapa pihak merasa kecewa terhadap hasil laporan keuangan tahun 2017 yang harus dipublikasikan pada akhir Maret dan April 2018. Apabila harga akan berlanjut mengalami kenaikan, setidaknya investor tidak menganggurkan dana yang dimiliki pada periode yang tetap selama Maret tersebut sehingga pertumbuhan dana masih terus mengalami kenaikan.
Penulis memperkirakan harga saham tersebut akan mengalami penurunan minggu terakhir di bulan April sampai dengan Juli 2018 disebabkan adanya pemilihan kepala daerah beberapa daerah di Indonesia. Biasanya pihak asing akan keluar terlebih dahulu untuk menghindari penurunan harga saham jika terjadi gejolak politik yang membuat tidak stabil. Tindakan keluar dulu dilakukan pihak asing dalam rangka mengamankan dananya walaupun keluar bukan selamanya ataupun keluar dari bursa saham, tetapi membeli obligasi pemerintah sementara waktu untuk membuat dana lebih aman.
Apabila terjadi kenaikan harga saham, investor tidak salah besar melakukan pembelian kembali atas profit taking yang dilakukan. Artinya, investor memulai investasi dengan nilai dana terbaru karena sudah terealisasi investasi sebelumnya. Investor harus memperhatikan gejala-gejala akan terjadinya kenaikan investasi. Bisa saja investor melakukan investasi pada saham yang berbeda untuk menghindari kemungkinan terjadinya peningkatan yang lambat atau adanya informasi terbaru atas saham yang diinvestasikan. Oleh karena itu, melakukan investasi pada saham meningkatkan nilai sangat penting dengan informasi yang bisa dipercaya, terutama informasi dari perusahaan. Pengambilan untung yang dilakukan juga merupakan sebuah strategi dalam rangka meningkatkan nilai investasi yang dilakukan.
Akan tetapi, ada penelitian beberapa puluh tahun lalu yang dikenal dengan penelitian Bernoulli bahwa investasi pada saham tanpa melakukan profit taking memberikan hasil yang sama dengan mereka yang melakukan dengan profit taking. Penelitian tersebut terjadi pada pasar yang sempurna dan efisien. Sementara pasar saham di Indonesia tidak efisien dan belum dapat dikatakan sempurna. Informasi yang dimiliki oleh emitenbisa tercecer kepada pihak lain dan belum ada kelihatan tindakan dari pengawas bursa. Tetapi, seiring waktu berjalan akan terjadi perubahan untuk menuju pasar yang efisien.