JAKARTA, KOMPAS — PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 1,6 triliun atau tumbuh 1,5 persen dari tahun sebelumnya.
Pertumbuhan itu didorong peningkatan penyaluran kredit sebesar 12 persen dengan nilai Rp 70,7 triliun. Salah satu segmen yang menyumbang laba bersih terbesar adalah kredit komersial.
Capaian laba bersih juga ditopang penurunan tingkat rasio kredit bermasalah (NPL).
Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan, Kamis (15/2), mengatakan, pihaknya menekan NPL sebesar 1,51 persen atau turun 18 basis poin dari tahun sebelumnya.
Ahmad menjelaskan, pertumbuhan kredit itu didukung ekspansi kredit konsumer sebesar 6,5 persen.
Menurut Ahmad, yang unik justru adanya peningkatan pertumbuhan kredit komersial dari Rp 10,8 triliun menjadi Rp 13,561 triliun pada 2017 atau meningkat sebesar 25 persen.
”Ke depan, kami akan lebih banyak fokus pada proyek infrastruktur yang dibiayai APBN dan APBD karena pangsa pasarnya luas dan makin besar. Untuk di Jawa Barat saja kami baru terealisasi sekitar 20 persen,” ujar Ahmad saat pemaparan kinerja perseroan di Jakarta.
Di samping itu, kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tercatat tumbuh 33,7 persen, dan kredit KPR tumbuh 17 persen.
Tahun ini, Bank BJB menargetkan pertumbuhan kredit konsumer hingga 10,5 persen. Kredit komersial ditargetkan meningkat 14,3 persen, dan kredit UMKM naik 29 persen. (DD10)