SEMARANG, KOMPAS — Pertumbuhan industri otomotif yang makin kompetitif dengan bermunculan pemain baru mendorong Astra melakukan berbagai terobosan. Astra yakin peluang pasar otomotif masih terbuka, tetapi tantangan ekspor dalam jangka menengah dan panjang perlu diantisipasi sejak dini.
Head of Public Relation PT Astra International Tbk Yulian Warman pada acara lokakarya di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (6/12), mengatakan, besarnya peluang pasar masih sering menjadi pembahasan jajaran direksi Astra International.
Lokakarya menghadirkan sejumlah perwakilan dari anak perusahaan Astra, seperti PT Toyota Astra Motor, PT Astra Daihatsu Motor, PT Isuzu Astra Motor Indonesia, dan PT Astra Honda Motor, serta anak perusahaan yang bergerak di bidang properti. Pangsa pasar Toyota masih bertahan di atas 35 persen, Daihatsu 17,5 persen, Isuzu mencapai 8,8 persen, sedangkan pangsa pasar sepeda motor 74,6 persen.
Investasi
”Setiap tahun, investasi selalu dilakukan Astra sesuai kebutuhan untuk meningkatkan pelayanan bagi konsumen,” kata Yulian.
Setiap tahun, investasi selalu dilakukan Astra sesuai kebutuhan untuk meningkatkan pelayanan bagi konsumen.
Astra melakukan investasi di bidang otomotif karena peluang pasar dalam negeri masih sangat besar. Kebutuhan kepemilikan otomotif diperkirakan mencapai 2,2 juta unit per tahun, tetapi sekarang ini total pasar otomotif baru sekitar 1 juta. Begitu pula pasar sepeda motor, dari 5,5 juta unit per tahun, baru dapat dipenuhi sekitar 4 juta per tahun.
Direktur Bisnis dan Pengembangan Astra Infra Rachmat Samulo mengatakan, Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, menjadi salah satu fokus pengembangan investasi Astra. Kehadiran pelabuhan ini dinilai penting untuk mendukung aktivitas pabrik Grup Astra yang kebanyakan berlokasi di kawasan industri Cikarang, Cikampek, dan Karawang. (OSA)