Pencahayaan Terkoneksi Dikembangkan

JAKARTA, KOMPAS — Pencahayaan terkoneksi dinilai dapat menjadi tulang punggung kota pintar. Kombinasi antara teknologi light-emitting diode, pengaturan pencahayaan, dan perangkat lunak itu menghasilkan aplikasi baru yang dapat diterapkan di kota, kantor, pusat perbelanjaan, maupun rumah.Hal tersebut, antara lain, mengemuka pada peresmian pembukaan Lighting Application Center Philips Lighting Indonesia di Jakarta, Kamis (23/11). Chief Executive Officer dan Chairman Board of Management Philips Lighting Eric Rondolat menuturkan, pendirian pusat aplikasi teknologi pencahayaan di Jakarta itu menunjukkan arti penting Indonesia bagi Philips."Lighting Application Center ini bukan hanya penting bagi karyawan kami, melainkan juga bagi para pelanggan dan pelajar," kata Eric Rondolat.Di pusat aplikasi teknologi pencahayaan tersebut dapat dilihat berbagai aplikasi. Salah satunya aplikasi yang dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi energi dan pengelolaan penerangan jalan yang terkoneksi melalui kendali jarak jauh.Ada pula teknologi yang memungkinkan pengaturan dan pengoptimalan penggunaan ruangan perkantoran. Selain itu, ada juga pemanfaatan teknologi pencahayaan dalam komunikasi visual dalam ruangan sehingga tidak perlu lagi papan penunjuk arah dan sebagainya.Beberapa inovasi pencahayaan ini dilakukan Philips Indonesia, misalnya pencahayaan Tugu Monumen Nasional serta pemasangan light-emitting diode (LED) terkoneksi yang lebih hemat energi di sekitar 90.000 lampu jalan di Jakarta."Selain itu, juga ada implementasi pencahayaan yang memberikan pengalaman lebih bagi penonton di stadion Balikpapan, Kalimantan Timur," katanya.Country Leader Philips Lighting Indonesia Rami Hajjar mengatakan, melalui sistem terkoneksi tersebut, pencahayaan dapat diaplikasikan kapan pun dan di mana pun secara optimal. "Namun, tetap hemat biaya dan membantu masyarakat merasa lebih aman dan nyaman," kata Rami. (CAS)