JAKARTA, KOMPAS — Hutchison Tri Indonesia dan Indosat Ooredoo keluar sebagai pemenang seleksi pengguna frekuensi 2,1 GHz dengan lebar pita masing-masing yang dimenangkan 5 MHz. Kementerian Komunikasi dan Informatika memberikan waktu sanggah sampai 31 Oktober 2017 pukul 15.00.
Hal itu disampaikan oleh Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kemkominfo Noor Iza dalam siaran pers, Senin (30/10) sore.
Ada tiga operator telekomunikasi seluler yang menjadi peserta seleksi pengguna frekuensi 2,1 GHz, yakni Hutchison Tri Indonesia, Indosat Ooredoo, dan XL Axiata. Di frekuensi 2,1 GHz, pemerintah menawarkan dua blok untuk dilelang, yakni blok 11 dan blok 12. Setiap blok memiliki lebar pita frekuensi 5 MHz. Harga dasar penawaran untuk setiap blok Rp 296,742 miliar.
Noor menjelaskan, pelaksanaan lelang harga telah dimulai Senin pukul 09.00. Dalam pelaksanaannya, pada pukul 11.15, lelang harga telah menghasilkan pemenang.
”Keduanya menawar sampai dengan nilai Rp 423,084 miliar,” ujar Noor.
Wakil Presiden Direktur Hutchison Tri Indonesia M Danny Buldansyah yang dihubungi Kompas mengungkapkan, frekuensi yang berhasil dimenangkan itu akan dipakai memaksimalkan layanan. Apalagi, Hutchison Tri Indonesia sudah lama membutuhkan tambahan frekuensi.
”Kami berharap, pemerintah dapat membuka kesempatan akan adanya teknologi maju lainnya yang dapat mendukung pertumbuhan kebutuhan digital. Untuk jangka panjang, operator mungkin memerlukan tambahan spektrum lain untuk membantu peningkatan kapasitas layanan,” kata Danny.