MEDAN, KOMPAS — Perempuan keluarga prasejahtera turut menjadi perhatian pemerintah. Untuk meningkatkan taraf hidup mereka, pemerintah melalui BUMN PT Permodalan Nasional Madani (Persero) menyalurkan pinjaman bernama Mekaar atau Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera.
Menteri BUMN Rini Soemarno, Sabtu (14/10), di Gang Perisai Bumi, Medan Denai, Medan, Sumatera Utara, menyebutkan, Mekaar pertama kali diluncurkan pada November 2015. Sampai sekarang, setidaknya sudah ada sekitar 1,4 juta perempuan dari keluarga prasejahtera yang menerima bantuan pinjaman. Di Sumatera Utara ada 83.000 nasabah.
Nilai kredit Mekaar berkisar Rp 500.000 sampai Rp 3 juta. Permodalan Nasional Madani (PNM) telah menyalurkan sekitar Rp 2 triliun.
”Awalnya, pemerintah menyalurkan pinjaman berbentuk kredit usaha rakyat. Bank-bank mendistribusikan kredit skala mikro sampai menengah. Ternyata, ada kelompok yang belum tersentuh layanan tersebut,” ujar Rini seusai berkunjung ke sejumlah nasabah Mekaar.
Pola penyaluran pinjaman bersifat kelompok. Para perempuan itu diminta berkelompok. Tujuannya, agar antara satu anggota dan anggota yang lain bergotong royong membantu melunasi kredit. Sejauh ini, nasabah tertib mencicil pinjaman masing-masing. Persentase kredit macet (NPL) tercatat 0,1 persen.
”Kalau mereka ada kelebihan dana, kami ajak mereka berlatih menabung. Makanya, hari ini kami gandeng perbankan BUMN seperti BNI,” lanjutnya.
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Jasa Konsultasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo menyebutkan, para nasabah Mekaar dibina. Pembinanya atau penyuluhnya berasal dari warga sekitar mereka sehingga memudahkan nasabah memahami layanan keuangan dan pelatihan.
Total pembina mencapai 17.000 penyuluh. Mereka dilatih oleh PNM di Jakarta.