logo Kompas.id
EkonomiPenghematan Bisa 219 Miliar...
Iklan

Penghematan Bisa 219 Miliar Dollar AS

Oleh
· 2 menit baca

YOGYAKARTA, KOMPAS — Upaya menerapkan fasilitasi perdagangan, yakni penyederhanaan, modernisasi, dan harmonisasi proses ekspor-impor, berpotensi menurunkan biaya perdagangan internasional secara signifikan. Di wilayah Asia dan Pasifik, penerapan fasilitasi perdagangan secara baik dapat menurunkan biaya perdagangan hingga 9 persen atau menghemat biaya 219 miliar dollar AS setiap tahun.Hal itu terungkap dalam laporan bersama Bank Pembangunan Asia (ADB) dan Komisi Ekonomi dan Sosial untuk Asia Pasifik Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN-ESCAP) yang diluncurkan di Yogyakarta, Selasa (5/9). Laporan bertajuk "Trade Facilitation and Better Connectivity for an Inclusive Asia and Pacific" itu diluncurkan di sela-sela Asia-Pacific Trade Facilitation Forum. "Fasilitasi perdagangan dapat meningkatkan arus perdagangan dan menurunkan biaya perdagangan. Oleh karena itu, merupakan hal yang sangat penting bagi pembangunan di Asia dan Pasifik," kata Ekonom Kepala ADB Yasuyuki Sawada. Laporan bersama itu menyatakan pentingnya penerapan ketentuan di dalam Perjanjian Fasilitasi Perdagangan (TFA) yang digagas Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Menurut laporan tersebut, pelaksanaan sebagian ketentuan TFA yang mulai berlaku pada Februari 2017 bisa mengurangi biaya perdagangan di kawasan Asia dan Pasifik sebesar 5 persen per tahun. Namun, jika seluruh ketentuan TFA dijalankan, penurunan biaya perdagangan di Asia dan Pasifik bisa mencapai 9 persen per tahun. Ini artinya, penghematan yang bisa diraih dari penerapan seluruh ketentuan dalam TFA adalah 219 miliar dollar AS per tahun. Laporan tersebut juga menyebutkan, digitalisasi merupakan hal penting untuk mempermudah dan mengefisienkan perdagangan internasional. Hasil analisis yang dilakukan ADB dan UN-ESCAP menunjukkan, jika seluruh langkah dalam TFA bisa diterapkan secara digital atau nirkertas, maka pengurangan biaya perdagangan di Asia dan Pasifik bisa mencapai 16 persen. "Kami berharap temuan dalam laporan ini dapat semakin membantu mitra pembangunan kami dalam meningkatkan fasilitasi perdagangan dan pelaksanaan perdagangan nirkertas di kawasan ini," kata Sawada. Wakil Presiden ADB Bidang Manajemen Pengetahuan dan Pembangunan Berkelanjutan Bambang Susantono mengatakan, perdagangan merupakan salah satu kunci untuk mendorong kemajuan ekonomi suatu negara sekaligus menurunkan angka kemiskinan. Oleh karena itu, ADB mendorong sistem perdagangan yang lebih mudah dengan biaya yang lebih murah. "Kami mendorong prosedur perdagangan yang lebih cepat, efisien, dan menguntungkan bagi semua pihak," ujarnya. (HRS)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000