logo Kompas.id
EkonomiBank Menghadapi Perubahan
Iklan

Bank Menghadapi Perubahan

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Perbankan harus siap menghadapi perubahan zaman, termasuk dalam menghadapi perkembangan teknologi digital. Berbagai inovasi produk dan layanan perbankan diperlukan untuk mengikuti perubahan perilaku nasabah."Ada dua tantangan besar yang dihadapi perbankan, yaitu proses pemulihan ekonomi yang masih berjalan, kucuran kredit pun belum seperti yang diharapkan. Hal lain adalah gangguan, yang saat ini terasa pada sektor transportasi akan dirasakan juga oleh perbankan," kata Ketua Umum Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta, Kamis (24/8).Kartika mengatakan, sudah banyak perusahaan teknologi finansial (tekfin) yang memberikan layanan pembayaran dan pinjaman layaknya bank. Bank juga perlu berinovasi menyediakan layanan berbasis digital serta memperhatikan perubahan perilaku nasabah, terutama anak muda.Anak muda sudah lebih terbiasa menggunakan sarana pembayaran digital dan produk keuangan berbasis digital. Kerja sama antara perbankan dan perusahaan teknologi finansial diperlukan agar perbankan juga tidak tertinggal. Digitalisasi perbankan akan menjadi tema besar dalam Indonesia Banking Expo 2017 (Ibex), September mendatang."Dunia perbankan tidak akan luput dari gangguan digital. Perubahan ini juga akan mengubah paradigma klasik bahwa perbankan identik dengan industri yang kaku," kata Sis Apik Wijayanto, Ketua Steering Committee Ibex 2017.Dalam mengembangkan digitalisasi perbankan, Kartika mencermati ada hal yang harus diperhatikan, yaitu keamanan serta pengalaman nasabah dalam bertransaksi. Menanggapi tentang tertangkapnya sindikat pencuri data nasabah perbankan, Kartika mengatakan, kebocoran data dapat terjadi karena berbagai transaksi yang dilakukan, terutama transaksi e-dagang.Perbankan dan kepolisian sedang bekerja sama mencari kejelasan dari mana asal kebocoran data tersebut. Ketika melakukan transaksi e-dagang di tempat berbeda, terbuka kemungkinan nasabah meninggalkan datanya di beberapa tempat. "Ini memang menjadi isu utama dalam pertumbuhan e-dagang dengan pertumbuhan kartu. Kita harus bekerja sama dengan ekosistem, tidak hanya regulator dan perbankan saja," ujar Kartika.Transaksi amanSosialisasi dilakukan kepada masyarakat mengenai pemberian data pribadi dan cara bertransaksi yang aman. Ketika bertransaksi luring pun, terbuka peluang kebocoran data. "Ketika membayar, kartu digesek dua kali. Di mesin EDC juga di register milik toko. Ke depan, kami akan membuat lebih sedikit proses pembacaan data sehingga kemungkinan kebocoran data lebih sedikit," kata Kartika.Terkait dengan penurunan tingkat suku bunga Reverse Repo 7 hari, Kartika dan Sis mengatakan, langkah bank sentral itu secara bertahap akan membuat suku bunga deposito dan kredit juga menurun. Kartika, yang juga Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, mengatakan, suku bunga deposito yang akan diturunkan adalah deposito dengan tingkat bunga khusus. "Karena BI Rate turun, kami sedang mengkaji deposito, khususnya deposito special rate, mungkin akan disesuaikan," ujarnya.Untuk penyesuaian tingkat suku bunga kredit, Kartika memperkirakan dibutuhkan waktu hingga dua bulan untuk menurunkannya. (JOE)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000