logo Kompas.id
EkonomiIHSG Terdorong Sentimen...
Iklan

IHSG Terdorong Sentimen Positif

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate berdampak positif bagi pasar saham. Pada penutupan perdagangan Rabu (23/8), Indeks Harga Saham Gabungan menguat 0,57 persen menjadi 5,914.Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen. Penurunan suku bunga acuan memberi sentimen positif karena akan menyebabkan biaya dana menjadi semakin murah.Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia Samsul Hidayat mengatakan, penurunan suku bunga akan menggairahkan investasi pada sektor riil dan portofolio. "Kalau ingin mengerakkan perekonomian, suku bunga harus dilonggarkan, secara teori demikian," kata Samsul di Jakarta, Rabu (23/8).Hal senada diungkapkan Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silvano Rumantir. "Penurunan suku bunga juga diperlukan untuk meningkatkan konsumsi, tak hanya di rumah tangga, tetapi juga di perusahaan. Perusahaan harus dapat bertumbuh dan dapat menggalang dana dengan biaya terjangkau," kata Silvano.Sementara itu, Kepala Riset Mirae Asset Securities Taye Shim mengatakan, dengan penurunan suku bunga itu, BI tetap memegang teguh mandatnya, yaitu menjaga stabilitas harga. "Sisi positifnya adalah bank sentral dan Presiden Jokowi memiliki pandangan sama, yaitu menjaga pertumbuhan. Sisi negatifnya, kemungkinan volatilitas pada mata uang akan meningkat," ujarnya.Biasanya penurunan suku bunga acuan diikuti dengan penurunan suku bunga simpanan dan kredit, termasuk kredit perumahan. Dengan penurunan suku bunga kredit, diharapkan permintaan konsumen terhadap rumah meningkat.Penjualan turunNamun, menurut analis MNC Sekuritas, Edwin Sebayang, setelah penurunan suku bunga enam kali, ternyata penjualan lima emiten properti terbesar justru turun sekitar 9,6 persen.Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Hariyadi B Sukamdani mengatakan, penurunan suku bunga acuan memberi sinyal positif bagi dunia usaha. BI yakin terhadap kondisi ekonomi dan moneter domestik sehingga akan mendorong investasi dan ekspansi bisnis pelaku usaha."Bagi pelaku usaha, penurunan suku bunga kredit akan memacu investasi dan ekspansi. Namun, hal itu perlu didorong dengan upaya peningkatan konsumsi rumah tangga yang saat ini melambat," katanya.Menurut Hariyadi B Sukamdani, konsumsi rumah tangga yang melambat berpengaruh pada kinerja perusahaan. Perusahaan akan menunda pengambilan kredit atau tidak jadi mencairkan kredit yang sudah disetujui apabila stok produk dan jasa masih banyak.Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rohan Hafas mengemukakan, penurunan suku bunga acuan BI akan diikuti dengan penurunan suku bunga term structure 12 bulan yang digunakan sebagai acuan suku bunga deposito perbankan. "Sejalan dengan itu, suku bunga di Bank Mandiri juga akan menyesuaikan mengikuti acuan yang telah ditetapkan," katanya. (JOE/HEN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000