JAKARTA, KOMPAS — Forum Pembangunan Indonesia kembali digelar pada Kamis (10/8) ini. Melanjutkan acara yang dibuka pada Rabu itu, IDF hari ini akan membahas upaya untuk menurunkan ketimpangan dan kemiskinan secara sektoral.
Sesuai temanya, yakni ”Memerangi Ketimpangan untuk Pertumbuhan yang Lebih Baik”, forum akan membahas dan mencari solusi persoalan pembangunan di Indonesia. Acara diselenggarakan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas serta Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia.
Saat berkunjung ke Kompas, pekan lalu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro menyampaikan, setidaknya ada 44 karya ilmiah yang lolos seleksi untuk dipaparkan di acara IDF. Karya ilmiah mengenai solusi memerangi ketimpangan dikirim oleh para akademisi dan praktisi, baik dari dalam maupun luar negeri. ”Forum ini juga merupakan ajang untuk berbagi pengalaman,” ujarnya.
Terkait kemiskinan di Indonesia, Bambang menyampaikan, bantuan tepat sasaran diperlukan untuk mengangkat keluarga yang saat ini berada di posisi paling bawah. Adapun bagi kelompok masyarakat yang rentan miskin, harus ada pihak yang bisa menjaga agar mereka tidak jatuh miskin. ”Misalnya, melalui kredit usaha rakyat mikro,” ucapnya.
Pada Rabu, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dalam pidato sambutan di pembukaan IDF, menyatakan, pemerintah berharap pemerataan kesejahteraan bisa dicapai secepat-cepatnya. Untuk itu, peningkatan pendapatan di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah menjadi hal yang mutlak. Akan tetapi, hal ini perlu diwujudkan beriringan dengan peningkatan produktivitas.
Menurut dia, penghasilan seorang profesional di Jakarta bisa beratus kali lipat daripada penghasilan buruh dengan upah minimum. Hal serupa juga terjadi pada pendapatan petani yang jauh berbeda dengan buruh, guru, dokter, atau nelayan. Upaya mengatasi ketimpangan tersebut, menurut Kalla, adalah dengan meningkatkan pendapatan dan produktivitas masyarakat.