SERANG, KOMPAS — Sejumlah pekerja di tempat pembuatan ikan asin di Kabupaten Serang, Banten, khawatir kehilangan penghasilan karena melonjaknya harga garam. Mereka cemas hal itu membuat usaha pembuatan ikan asin gulung tikar.
Maimunah (44), pekerja usaha pembuatan ikan asin di Desa Argawana, Kecamatan Puloampel, Serang, Jumat (28/7), mengatakan, upah yang diterimanya hanya Rp 50.000 per hari. Tugas Maimunah adalah menggarami, menjemur, dan mengangkat ikan saat sudah kering.
”Garam saat ini sangat mahal. Saya cemas usaha pembuatan ikan asin tutup jika harga garam terus naik,” ujarnya. Maimunah mengatakan, jika usaha yang mempekerjakan 10 orang itu tutup, dia terpaksa menganggur.
Suami Maimunah bekerja sebagai buruh bangunan dengan upah Rp 100.000 per hari. Dia berharap, harga garam turun dan penjualan meningkat. ”Usaha masih jalan sebisanya. Kalaupun ada untung, hanya sedikit. Sekarang, uang Rp 50.000 pun sudah tidak terlalu banyak,” ujarnya.
Majid (52), pekerja usaha pembuatan ikan asin di Desa Argawana lainnya, mengatakan, mendapatkan upah Rp 120.000 per hari. Majid bertugas menimbang ikan mentah, menyortir, dan menimbangnya setelah dijemur. Dia khawatir dengan harga garam yang terus naik.
Menurut Majid, harga garam saat ini Rp 6.000 per kilogram atau naik sejak dua bulan lalu. Sebelumnya, harga garam hanya Rp 1.500 per kg. Jika harga garam terus naik, dia khawatir usaha pembuatan ikan asin akan tutup. Saat ini saja, hasil dari usaha tersebut hanya kembali modal.
”Kalau usaha tidak jalan, penghasilan saya hilang. Di tempat ini, jumlah pekerja sekitar 20 orang, termasuk saya,” ujarnya.
Abdurahman (50), pekerja usaha pembuatan ikan asin di Desa Bojonegara, Kecamatan Bojonegara, Serang, mengatakan, dia bertugas merebus, menggarami, dan menjemur ikan dengan upah Rp 100.000 per hari. Harga garam yang terus naik membuat pria asal Lampung itu mencemaskan kemungkinan usaha itu akan ditutup.
”Kalau usaha pembuatan ikan asin tutup, saya akan kembali ke Lampung. Saya punya bengkel sepeda motor. Tapi, saya tetap berharap, harga garam turun,” ujarnya.