MALANG, KOMPAS — Hujan yang masih sering turun berpengaruh terhadap tanaman kopi di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Selain pertumbuhan buah kopi tidak selebat ketika cuaca terik, hujan juga mengganggu proses penjemuran biji kopi.
Pengaruh hujan ini dirasakan petani di dua daerah penghasil kopi di Malang, yakni Kecamatan Dampit yang berada di lereng Gunung Semeru dan Wonosari di lereng Gunung Kawi.
”Kalau cuaca kondusif, tidak ada hujan, satu pohon kopi bisa menghasilkan 5 kilogram biji kopi kering. Namun, jika cuaca banyak hujan seperti sekarang, satu pohon hanya dapat 1-2 kilogram,” ujar Suwanto (54), salah seorang petani di Desa Amadanom, Dampit, Rabu (26/7).
Dari sisi penjemuran, menurut Suwanto, cuaca lembab dan hujan memudahkan timbulnya jamur pada kulit kopi. Saat dijemur, biji kopi menjadi kehitaman. Akibatnya, harga jual kopi menjadi lebih rendah Rp 1.000-Rp 2.000 per kilogram dibandingkan dengan kopi berkualitas bagus. Saat ini harga kopi di Dampit Rp 27.000-Rp 28.000 per kilogram.