Wapres Kalla Meminta Presiden SMBC Perbanyak Ajak Investor
Oleh
Hamzirwan A Hamid
·2 menit baca
TOKYO, KOMPAS — Wakil Presiden Jusuf Kalla benar-benar tidak menyia-nyiakan kesempatan baik saat menerima Presiden dan CEO Sumitomo Mitsui Banking Corp Makoto Takashima dan direktur seniornya di Tokyo, Jepang, Senin (5/6). Kalla meminta agar Makoto semakin aktif menjalankan fungsi intermediasi dengan lebih banyak mengajak investor bertemu mitranya di Indonesia.
Wapres Kalla didampingi Duta Besar RI untuk Jepang Arifin Tasrif, Koordinator Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi, Utusan Khusus Presiden RI untuk Jepang Rachmat Gobel, mantan Dubes RI untuk Jepang Muhammad Lutfi, dan Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar. Pertemuan berlangsung di Hotel Imperial, Tokyo, tempat Wapres Kalla dan rombongan terbatasnya menginap.
”Secara umum, kita meminta agar mereka bisa lebih baik lagi menjalankan fungsi intermediasi perbankannya. Tentu kita berharap mereka bisa memperkenalkan mitranya di Jepang dengan yang ada di Indonesia sehingga akan lebih banyak investor masuk Indonesia,” kata Wapres Kalla sebagaimana dilaporkan wartawan harian Kompas, Hamzirwan A Hamid, dari Tokyo Jepang.
Dalam kesempatan itu, manajemen Sumitomo Mitsui Banking Corp (SMBC) meminta agar aturan lebih fleksibel untuk berinvestasi, terutama soal teknologi informatika. Terhadap hal itu, Kalla mengemukakan, aturan perbankan memang harus konservatif untuk menjaga stabilitas ekonomi sekaligus kepercayaan terhadap bank itu sendiri.
Seusai pertemuan, Makoto mengungkapkan apresiasinya karena Wapres Kalla meluangkan waktu bertemu di tengah kesibukannya mengikuti konferensi internasional masa depan Asia ke-23 yang digelar harian Nikkei. Makoto mengatakan, mereka akan lebih banyak lagi menyalurkan pinjaman dan berinvestasi di Indonesia untuk jangka panjang dalam setiap kesempatan.
Saat ini, SMBC menyalurkan dana kredit sebesar 25 miliar dollar AS (Rp 300 triliun) dan menanamkan saham sebesar 2,5 miliar dollar AS (Rp 30 triliun) di Indonesia. Sebagian besar pinjaman tersebut untuk membiayai proyek-proyek pembangunan infrastruktur.
”Indonesia masih menjadi pasar terpenting SMBC. Sepanjang ada kesempatan untuk terlibat, kami akan terus berinvestasi di Indonesia,” kata Makoto.