logo Kompas.id
EkonomiInovasi Produk Bisa Memperkuat...
Iklan

Inovasi Produk Bisa Memperkuat Posisi di Pasar

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Inovasi dinilai penting untuk menjawab kebutuhan konsumen dan sekaligus mengukuhkan posisi di pasar. Inovasi tersebut dapat dilakukan di beberapa lini, seperti produk dan layanan konsumen."Inovasi sudah menjadi kekuatan nomor satu. Kami di perusahaan teknologi bisa kalah kalau tidak ada inovasi," kata Corporate Marketing Director Samsung Electronics Indonesia Jo Semidang di Jakarta, Rabu (24/5). Hampir setiap tahun Samsung meluncurkan inovasi baru. Salah satunya adalah inovasi pada peralatan elektronik rumah tangga. Contohnya adalah televisi. Saat ini televisi tidak hanya untuk ditonton, tetapi juga menjadi bagian desain interior. "Orang rata-rata menonton 4-5 jam per hari. Berarti sisa waktu selebihnya, kan, televisi seperti tidak bermanfaat. Gelap," kata Jo. Samsung berinovasi agar televisi tetap berguna meski sedang tidak ditonton dengan memunculkan televisi yang berkonsep mirip kanvas lukisan. "Televisi, kan, cukup besar dan lumayan menjadi fokus di suatu ruangan. Kalau tidak menyala, kan, tidak cantik. Dengan konsep ini, kalau sedang tidak ditonton, televisi bisa menampilkan foto atau gambar," kata Jo. Ada pula teknologi mesin cuci dengan memakai uap untuk menyegarkan kembali baju yang sudah dipakai, tetapi hendak dikenakan lagi karena dinilai belum terlalu kotor sehingga belum perlu dicuci. Ada pula inovasi berupa penempatan 20.000 lubang di pendingin udara. "Udara dingin yang keluar seperti merembes dari pori-pori sehingga tidak mengenai langsung orang di ruangan," kata Jo.Indonesia-Swiss Siaran pers Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perindustrian menyebutkan, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengajak pimpinan perusahaan asal Swiss meningkatkan investasi dan sekaligus bermitra dengan pengusaha di Indonesia. Permintaan tersebut disampaikan Airlangga seusai bertemu dengan Duta Besar Swiss untuk Indonesia Yvonne Baumann beserta delegasi pengusaha Swiss di Kemenperin, Rabu. Berdasarkan data Kemenperin, investasi Swiss di Indonesia dalam empat tahun terakhir mencapai 4,5 miliar dollar AS. Pada 2015, nilai perdagangan Indonesia-Swiss sebesar 1,7 miliar dollar AS atau melonjak 124 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekspor Indonesia ke Swiss sebesar 1,07 miliar dollar AS dan impor Indonesia dari Swiss 0,63 miliar dollar AS. (CAS)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000