Saat Masih di Aceh, Tiap Pagi Jokowi Nikmati Kopi Gayo

Kompas

Presiden Joko Widodo ketika berdialog di Aceh, Sabtu (6/5).

JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo menceritakan pengalamannya saat dirinya masih muda dan tinggal di Aceh. Hampir setiap pagi Jokowi menikmati kopi gayo. ”Karena kopi gayo enak sekali,” ujar Presiden saat membuka Pekan Nasional Petani Nelayan Ke-15 Tahun 2017 di Stadion Harapan Bangsa, Gampong Lhong Raya, Banda Aceh, Provinsi Aceh, Sabtu (6/5).

Namun, menurut Presiden Jokowi, sebagaimana siaran pers yang dikirimkan Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Kementerian Sekretariat Negara Bey T Machmudin, saat menyertai perjalanan Presiden dan Ibu Negara Ny Iriana Joko Widodo, Sabtu sore, saat ini ia meyakini di daerah lain pun terdapat banyak kopi yang sangat spesial dan memiliki harga yang sangat bagus. ”Kenapa ini tidak kita tanam, kenapa ini tidak kita remajakan lagi?” ujar Presiden.

Komoditas lainnya yang disebut Presiden spesial adalah mete. ”Mete itu harganya juga baik. Kenapa tidak kita tanam?” katanya lagi.

Sementara itu, di awal sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan rasa bahagianya dapat bertemu dengan petani dan nelayan. ”Saya memang sudah nunggu-nunggu untuk datang di acara ini supaya bisa bertemu dengan Bapak-bapak dan Ibu-ibu dan Saudara-saudara sekalian,” ujarnya.

Saat kita kecil, lanjut Presiden, kita sering mendengar nasihat. ”Kalau enggak ada petani yang bekerja keras, kita mau makan apa? Kalau enggak ada nelayan yang bekerja keras, kita mau makan ikan apa? Makanya kita semuanya harus sayang kepada petani dan sayang kepada nelayan,” tutur Presiden Jokowi.

Dalam kunjungan kerjanya sehari ke Aceh itu, Presiden Jokowi didampingi sejumlah menteri, antara lain Menteri Pertanian Amran Sulaiman serta Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sanjoyo, serta pejabat lain. (*)