Waspadai Divestasi Semu

Kompas/Aris Prasetyo

Diskusi mengenai divestasi saham perusahaan tambang yang digelar di Jakarta, Kamis (23/2).

JAKARTA, KOMPAS — David Manley, Senior Economic Analyst pada Natural Resource Governance Institute, mengatakan, Pemerintah Indonesia harus berhati-hati dengan kebijakan divestasi saham perusahaan tambang milik asing yang ada di Indonesia. Bila kebijakan itu tak dilakukan dengan hati-hati, Indonesia bisa saja tak mampu mendapat manfaat atau bahkan merugikan.

"Divestasi kerap dikaitkan dengan kedaulatan negara, tetapi perlu kehati-hatian bahwa kedaulatan itu bisa semu," ujar David dalam diskusi bertajuk "Kebijakan Divestasi Saham Pertambangan", Kamis (23/2), di Jakarta.

Menurut David, modal untuk membeli saham perusahaan tambang milik asing berpotensi membebani keuangan negara. Bila tujuannya untuk mendapat pemasukan, pemerintah bisa menempuh cara penerapan pajak tinggi tetapi stabil atau dalam jangka panjang.

"Kebijakan divestasi 51 persen terlampau besar. Investor bisa nervous terhadap kebijakan ini. Apalagi, ada tradisi kebijakan yang mudah sekali berubah di Indonesia," ucap David.

Narasumber lain dalam diskusi ini adalah Wakil Ketua Komisi VII DPR Hadi Mulyadi dan Iqbal Damanik dari tim peneliti kebijakan divestasi Artikel 33.