1,8 Ton Sampah Terkumpul di Hari Pertama Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2022
Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2022 berlangsung pada 27-29 Mei 2022 di Jakarta. Ada 1,8 ton sampah yang terkumpul pada penyelenggaraan hari pertama.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penyelenggara Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2022 berkomitmen mengelola sampah yang ditimbulkan dari ajang musik tahunan ini. Sebanyak 1,8 ton sampah terkumpul di hari pertama perhelatan yang berlangsung pada 27-29 Mei 2022 tersebut.
Pemimpin Redaksi Greeners.co sekaligus Penanggung Jawab Less Waste Event Syaiful Rochman mengatakan, Jakarta International BNI Java Jazz Festival (JJF) 2022 mengusung slogan ”Less Waste, More Jazz”. Gerakan less waste atau minim sampah ini merupakan transformasi dari gerakan zero waste atau nol sampah. Gerakan zero waste berkembang sekitar tahun 2008.
”Seiring berjalannya waktu, gerakan zero waste berubah jadi less waste. Ini karena ada prinsip reduce, reuse, recycle. Kami berpikir bagaimana bisa mengurangi sampah dulu, baru mengolahnya,” kata Syaiful di Jakarta, Sabtu (28/5/2022).
Penyelenggara menyiapkan sekitar 50 titik pembuangan sampah di area Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2022. Tempat sampah itu dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu daur ulang (seperti plastik dan kaca), sisa makanan, dan residu (bungkus makanan dan sampah lain yang sulit diolah bank sampah). Pengunjung pun didorong aktif memilah sampah sesuai jenisnya.
Dari semua sampah yang terkumpul di hari pertama, sampah botol plastik beratnya mencapai 500 kilogram. Sementara itu, sampah kaleng sekitar 6 kilogram. Adapun perhelatan serupa pada 2020 menghasilkan 1,1 ton sampah plastik dan 3,1 ton sampah daur ulang.
Syaiful mengatakan, mulanya publik protes ketika diminta memilah sampah karena dianggap merepotkan. Kini, publik menerima ide memilah sampah dengan terbuka. Ini karena masyarakat masa kini lebih sadar isu sampah dibanding dulu. Ia berharap agar makin banyak acara atau event publik yang mengusung gerakan minim sampah.
”Jika event bisa bayar mahal untuk mendatangkan artis, seharusnya (mereka) juga berani bayar mahal untuk mengolah sampah,” tutur Syaiful. ”Kami harap gerakan seperti ini semakin banyak ke depan. Ini menunjukkan peradaban lebih baik yang mau kita bangun,” tambahnya.
Langkah menyuarakan upaya minim sampah penting dilakukan secara konsisten. Misalnya, belanja tanpa kemasan, mengurangi penggunaan barang-barang sekali pakai, dan menghabiskan makanan.
Direktur Penanganan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Novrizal Tahar mengapresiasi gerakan minim sampah ini. Menurutnya, Indonesia menghasilkan lebih dari 60 juta ton sampah per tahun. Adapun acara-acara besar publik berpotensi menghasilkan sampah yang mesti dikelola dengan baik.
Ia berharap agar Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2022 dapat menjadi panutan atau memantik perilaku minim sampah di masyarakat. Ia juga mengimbau agar artis, figur publik, hingga pengisi acara menjadi trendsetter atau pencipta tren perilaku itu.
”Langkah menyuarakan upaya minim sampah penting dilakukan secara konsisten. Misalnya, belanja tanpa kemasan, mengurangi penggunaan barang-barang sekali pakai, dan menghabiskan makanan. Sampah makanan mengeluarkan gas metana dan menyumbang gas emisi rumah kaca,” ucap Novrizal.
Kerja sama
Penyelenggara Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2022 menggandeng sejumlah mitra untuk mengampanyekan gerakan minim sampah. Chief Operating Officer (COO) Blibli Lisa Widodo mengatakan, pihaknya menyiapkan 20 titik pengumpulan sampah plastik serta kardus. Sampah yang terkumpul akan diolah kembali melalui program pemberdayaan komunitas.
General Manager Marketing Communications sekaligus Humas PT Sinar Sosro Devyana Tarigan menyatakan, mereka juga menyiapkan tempat sampah yang terjangkau oleh pengunjung. Sampah kemasan minuman akan dikumpulkan dan disetor ke pengepul sampah.