Anjungan TMII Bakal Akomodasi Kebutuhan Seniman dan Budayawan
Pemerintah berkomitmen memperhatikan kesejahteraan seniman dan budayawan Indonesia. Selain menyediakan ruang ekspresi dan apresiasi di TMII, solusi akan dicari untuk mengatasi permasalahan yang mereka hadapi.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO, NINA SUSILO
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Pemerintah berkomitmen akan terus memberikan perhatian pada isu kesejahteraan seniman dan budayawan di Indonesia. Bentuk perhatian tersebut, antara lain, dengan menyiapkan anjungan Taman Mini Indonesia Indah sebagai ruang ekspresi dan apresiasi bagi karya seni anak bangsa.
Kantor Staf Presiden (KSP) pun akan berupaya mencarikan solusi atas permasalahan yang disampaikan seniman dan budayawan. Salah satu keluhan budayawan yakni terkait tata niaga pengiriman barang-barang seni dari dan ke luar negeri yang sering tersendat dan mengalami banyak kendala, terutama di wilayah perbatasan.
Kesulitan ini pun berdampak pada aktivitas seniman dan kurator yang sering kali menggelar pameran seni di luar negeri atau mendatangkan karya-karya seni dari luar negeri. KSP akan memastikan kebijakan dan peraturan pemerintah bisa berjalan tanpa hambatan di lapangan.
”Dalam hal ini, barang-barang seni yang terkendala pengirimannya dan tertahan di wilayah perbatasan, bisa jadi ini persoalan oknum,” kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko melalui keterangan tertulis saat berdialog dengan komunitas seniman dan budayawan di Yogyakarta, Sabtu (21/5/2022).
Mantan Panglima TNI itu menuturkan, pihaknya akan memanggil direktur jenderal dari kementerian atau lembaga terkait untuk duduk bersama mencari solusi. ”Sekuat tenaga, kita akan merespons permasalahan yang ada di publik,” ujar Moeldoko.
Terkait ruang berekspresi, terutama setelah melewati dua tahun pandemi yang membatasi ruang ekspresi, Moeldoko berharap revitalisasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang sedang berlangsung akan memberikan angin segar bagi seniman dan budayawan Indonesia. Sebagai bentuk perhatian bagi seniman dan budayawan, anjungan TMII akan menjadi ruang ekspresi dan apresiasi bagi karya seni anak bangsa.
”Pemerintah sedang berupaya, bagaimana caranya (untuk), membuat TMII menjadi area publik dengan warna baru. Barangnya lama tetapi fungsinya disesuaikan dengan kebutuhan saat ini. Salah satunya mengakomodasi ruang ekspresi bagi seniman dan budayawan Indonesia,” kata Moeldoko.
TMII merupakan aset penting untuk mengajarkan kepada generasi penerus mengenai budaya, seni, dan beragamnya Indonesia. Oleh karena itu, pengambilalihan aset TMII dari pihak swasta ke pemerintah sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2021 sudah tepat dilakukan.
Aspirasi seniman
Pada kesempatan dialog tersebut, budayawan Butet Kartaredjasa menuturkan kendala-kendala teknis yang ditemui di lapangan. ”Pastinya ada kendala-kendala yang bersifat teknis yang kami temui di lapangan. Namun, kami yakin, Pak Moeldoko selaku Kepala Staf Kepresidenan bisa membantu meringankan beban dan masalah kawan-kawan seniman,” kata Butet Kartaredjasa saat menyampaikan harapan kepada Moeldoko.
Beberapa waktu lalu, aspirasi seniman terkait kebudayaan pun disampaikan kepada Presiden Joko Widodo. Aspirasi ini disampaikan ketika sejumlah seniman senior diterima Kepala Negara di Istana Kepresidenan Bogor, Jabar, pada Rabu, 23 Februari 2022. Dalam pertemuan tersebut, para seniman senior, antara lain, menyampaikan aspirasi mereka terkait kebudayaan.
”Kami menyampaikan aspirasi kami mengenai hal-hal kebudayaan. Bagaimana budaya itu sebetulnya mempererat sebuah persatuan. Bagaimana budaya itu adalah memperkaya kebinekaan kita. Ada beberapa juga yang kami sampaikan, selain juga sarana dan prasarana kebudayaan yang ada di sini,” ujar Indrodjojo Kusumonegoro atau Indro ”Warkop” dalam keterangannya seusai pertemuan saat itu.
Menurut Indro, seniman senior akan terus memberikan masukan untuk pemerintahan Presiden Jokowi hingga akhir masa jabatannya. Ia bersama rekan-rekannya pun berterima kasih atas kesempatan bertemu Kepala Negara tersebut. ”Buat kami ini sebuah hal yang berharga karena kami bisa mengutarakan aspirasi kami sebagai seniman di Indonesia,” kata Indro.