Kesempatan Meraih Beasiswa LPDP yang Semakin Luas
Beasiswa LPDP dari Pemerintah Indonesia membuka akses kuliah pascasarjana di perguruan tinggi ternama dunia dan dalam negeri. Kini, beasiswa tersebut diperluas bagi lebih banyak penerima.

Pertemuan antara 20 penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan peneliti di Solna, Stockholm, Swedia, Minggu (6/10/2019). Mereka menyampaikan rekomendasi untuk LPDP.
Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan atau LPDP makin dikenal masyarakat. Program beasiswa pemerintah itu membuka jalan bagi banyak anak muda Indonesia yang potensial untuk kuliah di perguruan tinggi ternama di dalam dan luar negeri tanpa terkendala biaya.
Widya Putra (31), lulusan S-1 Mikrobiologi Institut Teknologi Bandung, jatuh cinta dengan jamur sejak kuliah dan bermimpi jadi wirausaha pengolahan makanan berbasis jamur sehingga ingin mendalami ilmu pengolahan makanan. Ia lolos seleksi beasiswa LPDP untuk kuliah S-2 manajemen mutu makanan di Wageningen University Belanda dan lulus tahun 2015.
Berbekal ilmu yang didalaminya, ia mendirikan usaha rintisan Mushome pada 2016 yang memproduksi beragam produk olahan pangan sehat dari jamur, termasuk kaldu jamur, yang banyak diimpor dari China dan Taiwan. Usaha itu berkembang dan menuai sejumlah prestasi, di antaranya Top 20 UMKM Kategori Inovasi Makanan Indonesia Kementerian Perindustrian (2020).
Kesempatan kuliah di kampus ternama dunia lewat beasiswa LPDP juga diraih Nadhira Nuraini Afifa. Dokter lulusan Universitas Indonesia ini mendalami ilmu kesehatan masyarakat di Universitas Harvard, Amerika Serikat. Bahkan, saat lulus di tahun 2020, Nadhira terpilih menyampaikan pidato di kelulusan angkatannya.

Kuliah di Leeds University Inggris jadi pilihan Rachmad Adi Riyanto saat mendapat beasiswa LPDP dari Pemerintah Indonesia. Kuliah S-2 hanya setahun, tetapi Adi tetap aktif dalam kegiatan mahasiswa yang membuatnya berkesempatan membangun jaringan pertemanan internasional dan berkeliling Inggris Raya.
Beragam layanan inovasi
Beasiswa LPDP bersumber dari dana abadi pendidikan yang hasil pengembangannya dipakai untuk mendukung peningkatan mutu sumber daya manusia Indonesia melalui pendidikan. Kini, beasiswa LPDP terus dikembangkan dengan beragam layanan inovasi dan kreativitas pemanfaatan.
Program beasiswa LPDP yang disediakan Pemerintah Indonesia terbuka untuk semua anak bangsa yang memenuhi syarat dan bersemangat memajukan negeri. Bahkan, ada afirmasi atau keberpihakan bagi peminat di daerah 3T, putra-putri asli Papua, keluarga prasejahtera, hingga penyandang disabiltas.
Baca juga: Prioritas Beasiswa LPDP
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dalam webinar mengenai LPDP 2022 pada Februari lalu, menekankan, dalam penerimaan beasiswa LPDP, komitmen inklusif dan keberagaman (diversity) harus dipegang dalam penerimaan peraih beasiswa LPDP.
”Tidak mencari yang pintar hanya untuk keuntungan diri sendiri, tapi mencari orang Indonesia yang berkomitmen memajukan Indonesia dan peduli pada kemanusiaan secara adil dan beradab. Kuliah di perguruan tinggi terbaik di dunia untuk punya kesempatan belajar dari yang terbaik sebagai bekal berbakti dan memberikan bagi Indonesia kembali,” kata Sri Mulyani.
Tidak mencari yang pintar hanya untuk keuntungan diri sendiri, tapi mencari orang Indonesia yang berkomitmen memajukan Indonesia dan peduli pada kemanusiaan secara adil dan beradab.
Menurut Direktur Utama LPDP Andin Hadiyanto, pada tahun 2022 perbaikan dan inovasi layanan dilakukan. Bahkan, kolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), serta Kementerian Agama mencerminkan kebutuhan masa kini dan masa depan untuk kemajuan Indonesia.

Peserta calon penerima beasiswa LPDP mengikuti ujian seleksi di Aceh Besar, Aceh, Selasa (17/7/2018). Selama enam tahun, LPDP telah membiayai 18.466 penerima beasiswa.
Berdasarkan laman LPDP yang diakses pada Rabu (18/5/2022), distribusi layanan LPDP per 1 Januari 2022 adalah penerima 29.872 orang dengan 14.419 alumnus. Adapun dana abadi pendidikan mencapai Rp 99,11 triliun.
Direktur Beasiswa LPDP Dwi Larso menambahkan, dana beasiswa LPDP makin besar sehingga dibutuhkan cara-cara kreatif dan inovatif agar setiap rupiah LPDP memberi manfaat maksimal bagi kemajuan bangsa. Indonesia yang akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia membutuhkan SDM berkualitas.
”Jadi, LPDP sebagai kendaraan dan misi khusus untuk pengembangan SDM harus meloncat mengejar ketertinggalan. Percepatan untuk bisa kuliah di PT terbaik di dunia, perbaikan proses dan kriteria, serta peningkatan kuantitas penerima harus dilakukan. Jumlah yang didanai akan meningkat sehingga membantu mewujudkan SDM Indonesia unggul,” kata Larso.
Baca juga: Beasiswa LPDP Diperluas untuk Tingkatkan Jenjang Pendidikan Masyarakat
Pembukaan beasiswa LPDP yang sudah dikenal selama ini dilakukan dua kali dalam setahun. Perbaikan dari sisi kualitas dilakukan dengan menyusun daftar perguruan tinggi (PT) terbaik di dunia dan Indonesia.
Perekrutan dan seleksi untuk memilih kaum muda terdidik, intelektual, integritas, cinta Tanah Air, dan memiliki ciri juara (mencari solusi, mampu bekerja sama, dan bersaing di ranah global). ”Pada tahun 2022 ini ada polesan, penajaman, dan perbaikan karena mau cepat dan memperbanyak penerima, serta memperbaiki kualitas,” kata Larso.

Penerima beasiswa (awardee) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang tergabung dalam PK-150 Garuda Manggala telah mengadakan proyek sosial yang menyasar isu literasi di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara, akhir pekan lalu.
Tahun ini, ada tiga jenis beasiswa LPDP untuk pendidikan gelar S-2 dan S-3, maupun profesi. Beasiswa afirmasi terdiri dari beasiswa putra-putri Papua, beasiswa daerah afirmasi (96 kabupaten di 11 provinsi), beasiswa prasejahtera, dan beasiswa penyandang disabilitas. Ada juga beasiswa berfokus pada sasaran, yakni beasiswa kewirausahaan, beasiswa bagi aparatur sipil negara, TNI, Polri, beasiswa dokter spesialis, dan beasiswa pendidikan kader ulama atau perempuan.
Adapun beasiswa umum terdiri dari beasiswa perguruan tinggi utama dunia (PTUD), beasiswa regular, dan beasiswa co-funding. Daftar perguruan tinggi LPDP juga ditambah. Pilihan beasiswa PTUD yang tadinya di 15 PT terbaik dunia, kini menjadi 25 PT. Demikian juga daftar PT untuk beasiswa di luar PTD jumlahnya ditambah.
”Kami juga ingin mendorong bagi yang mampu kuliah di luar negeri dengan biaya sendiri/orangtua bisa mengambil beasiswa co-founding. Dari tahun lalu sudah ada. Beasiswa ini kombinasi dari beasiswa LPDP dan pribadi untuk magister dan doktor luar negeri. Skemanya adar dua opsi, dana pendidikan dari LPDP dan dana lain ditanggung sendiri atau sebaliknya,” jelas Larso.
Beasiswa LPDP memiliki ikatan dinas. Artinya, penerima wajib kembali ke Indonesia. Ada kewajiban 2n+1 untuk mengabdi bagi negeri. Untuk itu, kerja sama dengan pihak Imigrasi diperkuat untuk memastikan penerima beasiswa LPDP kembali ke Tanah Air dan menjalankan kewajibannya.

Suasana pertemuan antara 20 penerima beasiswa LPDP dan peneliti di Solna, Stockholm, Swedia, Minggu (6/10/2019).
Perluasan cakupan
Peluang masyarakat untuk mendapat dukungan biaya pendidikan dari LPDP kini tak hanya bertumpu dari seleksi yang dilakukan LPDP tiap tahun. Dalam peluncuran Merdeka Belajar Episode 10: Perluasan Program Beasiswa LPDP tahun 2021, akses untuk mendapat beasiswa LPDP juga dikembangkan dalam program Kemendikbudristek.
Adapun Kemendikbudristek meluncurkan Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) yang dapat dimanfaatkan untuk mendapat pendidikan nongelar maupun gelar di jenjang sarjana, magister, hingga doktor. Untuk BPI program gelar mulai dibuka pada 11 April-30 Juni 2022.
Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim memaparkan, program-program beasiswa LPDP selama ini sudah baik. Namun, terjadi perubahan dalam dunia pendidikan yang harus dipahami dengan menyediakan opsi beasiswa yang tidak konvensional.
Program nongelar atau non-degree, program atau kursus yang bisa diambil, pertukaran pelajar ke perguruan tinggi luar negeri dan dalam negeri selama 1-2 semester, juga perlu mendapat dukungan beasiswa.
”Selama ini beasiswa yang ada untuk yang gelar, selama 2 tahun atau 4-5 tahun. Tapi untuk yang tiga bulan, enam bulan, untuk guru dan dosen hingga pelaku kebudayaan belum ada alokasi yang spesifik. Beasiswa ini harus disediakan,” kata Nadiem.
Beasiswa LPDP yang dilakukan Kemendikbudristek ini membuka peluang banyak orang bisa mendapatkan kesempatan menikmati pendidikan terbaik di dalam dan luar negeri. Selain guru dan tenaga kependidikan serta dosen, termasuk vokasi, hingga anak muda juga mendapat kesempatan.

Mahasiswa diajak untuk memanfaatkan program Kampus Merdeka untuk belajar di luar kampus yang diakui sebagai satuan kredit semester (SKS). Program Kampus Merdeka juga mendapat dukungan dari LPDP.
Para siswa berprestasi di ajang olimpaide keilmuan di tingkat internasional atau prestasi lainnya bisa mendapatkan beasiswa kuliah dari SMA ke S-1 di perguruan tinggi terbaik di dalam dan luar negeri. Demikian pula mahasiswa berprestasi S-1 bisa mengakses pascasarjana di dalam dan luar negeri.
Program Kampus Merdeka juga membuka peluang lebih banyak mahasiswa di bangku kuliah untuk belajar di luar kampus. Ada program pertukaran mahasiswa ke luar negeri dan dalam negeri maupun magang bersertifikat, yang pendanaannya mendapat dukungan dari LPDP.
Dengan kesempatan meraih beasiswa pemerintah yang makin luas ini, percepatan peningkatan mutu pendidikan masyarakat diharapkan bisa tercapai. Kontribusi para penerima beasiswa ini pun dinantikan untuk kemajuan bangsa di segala bidang.