Perang di Ukraina Mencuri Perhatian di Venice Art Biennale
Setelah tertunda akibat pandemi Covid-19, Venice Art Biennale edisi ke-59 hadir pada saat Rusia dan Ukraina masih berperang. Penyelenggara melarang perwakilan Moskwa sebagai protes atas invasi Rusia ke Ukraina.
Oleh
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
·3 menit baca
Invasi Rusia ke Ukraina memaksa seniman Ukraina, Pavlo Makov, lari dari negaranya. Ia tak memiliki apa-apa selain kebanggaan mewakili negaranya di ajang Venice Art Biennale 2022 tahun ini. Di tengah kondisi perang di negaranya, muncul pertanyaan unik, bagaimana peran seni pada saat perang?
”Saya merasa, diri saya lebih sebagai warga negara Ukraina daripada seniman dari Ukraina. Saya hanya melakukan sesuatu yang harus saya lakukan. Ini seperti tugas,” kata pria berusia 63 tahun itu kepada AFP menjelang pembukaan salah satu pameran seni paling bergengsi di dunia ini, akhir pekan lalu.
Setelah tertunda pandemi Covid-19, Venice Art Biennale edisi ke-59 hadir pada saat Rusia dan Ukraina masih berperang. Penyelenggara melarang perwakilan Moskwa sebagai protes atas invasi Rusia ke Ukraina.
Makov meninggalkan Ukraina bersama keluarganya, termasuk ibunya yang berusia 92 tahun. Mereka saat ini berada di Austria.
Alemani menghargai keputusan tim Rusia untuk mengundurkan diri daripada harus menanggung stigma sepanjang hidup.
Makov dan keluarganya berkemas dengan sangat tergesa-gesa karena harus segera meninggalkan Ukraina. ”Awalnya, saya hanya mengambil dokumen dan uang,” katanya.
Namun, kemudian muncul pemikiran di benaknya, ”Saya mungkin tidak bisa mandi minggu depan. Jadi, saya kemudian mengambil pakaian dalam dan celana jins, hanya itu saja,” kata Makov.
Bertahan hidup
Pada perhelatan pameran internasional ini, Makov membuat Instalasi yang terdiri dari 78 corong biru muda yang dipasang pada segitiga di mana air mengalir dan melambat saat mengalir ke bawah untuk menetes perlahan ke bak pengumpul. Aliran air itu bergema di ruang yang sunyi.
Dia menggambarkan karyanya, ”The Fountain of Exhaustion”, sebagai sebuah metafora untuk kehidupan kontemporer. ”Menurut saya, seni tidak bisa mengubah dunia. Tapi, seni bisa membantu kita bertahan hidup,” katanya.
Corong-corong untuk menyusun instalasi karya Makov dibawa dari Kyiv oleh kurator Maria Lanko, yang meninggalkan ibu kota Ukraina ketika Rusia menginvasi negaranya pada 24 Februari 2022. Perangkat itu diangkut dengan kendaraan selama enam hari melalui Romania, Hongaria, Austria, hingga ke Italia.
Wanita berusia 35 tahun itu telah bersiap untuk perang meskipun dia harus meninggalkan perangkat instalasi Makov. ”Kami agak bercanda mengatakan: ’Oke, jika sesuatu dimulai, kami dapat memasukkan kotak-kotak itu ke dalam mobil dan membawanya keluar’,” katanya kepada AFP.
Sementara itu, pada pameran itu, aula paviliun Rusia kosong. Kurator dan seniman mengundurkan diri setelah invasi. Seniman Kirill Savchenkov mengatakan ”tidak ada tempat untuk seni ketika warga sipil sekarat”.
Penyelenggara Biennale memuji langkah tersebut dan kemudian melarang siapa pun yang terkait dengan Pemerintah Rusia pada seluruh acara. Mereka bergabung dengan gerakan bersama memboikot Rusia karena invasi negara tersebut ke Ukraina.
Venice Art Biennale dibuka untuk umum dari 23 April hingga 27 November 2022. Sebelumnya, pameran ini akan digelar pada 2021, tetapi ditunda karena wabah virus Korona jenis baru.
Tahun ini, Venice Art Biennale mengangkat temat ”The Milk of Dreams”. Pameran ini dikuratori oleh Cecilia Alemani dari Italia, yang memastikan peserta Venice Art Biennale mayoritas adalah perempuan dan seniman non-biner.
”Dalam 57 edisi Biennale, kecuali yang terakhir, ada banyak seniman laki-laki. Inilah mengapa saya ingin menyeimbangkan kembali sejarah,” kata pria berusia 45 tahun itu kepada AFP.
Melihat konflik Ukraina, Alemani menghargai keputusan tim Rusia untuk mengundurkan diri daripada harus menanggung stigma sepanjang hidup. ”Ini juga peran Biennale untuk merekam gejolak sejarah,” ujarnya.
Sebagai bentuk dukungan moral terhadap Ukraina, Alemani mengumumkan peluncuran ”Piazza Ucraina” (Ukraina Square), yaitu ruang yang dirancang untuk meditasi, diskusi, dan pertunjukan di ajang Venice Art Biennale 2022.
Hal ini ditandai dengan pembuatan gunung karung pasir, mirip dengan benteng-benteng yang didirikan di Ukraina untuk melindungi mereka dari serangan Rusia. (AFP/ABK)